JAYAPURA, wartaplus.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat ekspor Papua pada Februari 2023 mencapai 195,81 juta dolar AS. Nilai ini alami penurunan 34,14 persen dibandingkan bulan Januari yang senilai 297,31 juta dolar AS.
Koordinator Fungsi Bidang Statistik Distribusi BPS Papua, Akhmad Fauzi SST dalam rilis tertulisnya, Rabu (15/03) menguraikan, ekspor Papua berupa non migas senilai 195, 8068 juta dolar AS dan migas senilai 996 dolar AS.
Untuk ekspor Bijih logam, terak, dan abu (HS26) Papua pada Februari 2023 senilai 195,70 juta dolar AS. Lalu ekspor Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) senilai 0,0002 juta dolar AS.
"Tidak terdapat ekspor golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03) pada bulan Februari 2023," sebut Akhmad.
Sementara ekspor non migas lainnya senilai 0,11 juta dolar AS yang dikirimkan langsung dari pelabuhan di Papua.
Adapun ekspor ke enam negara utama pada Februari 2023 tercatat senilai 136,65 juta dolar AS atau turun sebesar 35,18 persen dibanding nilainya pada Januari 2023 yang sebesar 210,82 juta dolar AS.
"Malaysia menjadi negara tujuan ekspor terbesar diluar enam negara utama dengan nilai ekspor senilai 43,75 juta dolar AS, dimana komoditi yang diekspor berupa golongan Bijih logam, terak, dan abu (HS26)," jelasnya.
Sementara itu, Ekspor ke negara tetangga Papua Nugini pada Februari 2023 senilai 0,001 juta dolar AS.
Ekspor berdasarkan pelabuhan muat pada Februari 2023 melalui dua pelabuhan ekspor.
"Ekspor terbesar melalui Pelabuhan Amamapare senilai 195,70 juta dolar AS dan Pelabuhan Jayapura senilai 0,11 juta dolar AS," terangnya.
"Secara keseluruhan, ekspor Papua terbesar dilakukan melalui Pelabuhan Amamapare yang mencapai 99,44 persen," pungkas Akhmad.**