Danrem JO Sebut KST Sengaja Tebar Teror di Yahukimo, untuk Pecahkan Konsentrasi TNI Polri

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring didampingi Kasrem Kolonel Inf Bayu Sudarmanto/Penrem172

JAYAPURA, wartaplus.com - Tim Gabungan TNI Polri terus melakukan pencarian keberadaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marhtens di wilayah Kabupaten Nduga hingga dikembangkan ke wilayah lainnya.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring selaku Dankolaksops TNI kepada wartawan di Makorem 172/PWY, Kota Jayapura  Jumat (10/03) mengatakan, tugas pokok Tim Gabungan TNI Polri melakukan pencarian Pilot masih berlangsung dan berkolaborasi dengan semua pihak.

"Sampai saat ini diperoleh indikasi KST (Kelompok Separatis Teroris) Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang menahan pilot, tengah  berupaya memecah konsentrasi aparat keamanan dan posisinya berpindah-pindah," aku Danrem.

Meski begitu, lanjut ia, pihaknya juga sudah bisa memecah kekuatan KST untuk tidak bersatu.

"Kita juga melakukan Komunikasi Sosial dan Pembinaan teritorial serta penyelidikan dari kepolisian, di beberapa wilayah yang pernah menjadi persinggahan KST Egianus Kogoya," jeasnya.

Danrem JO membeberkan, dari hasil investigasi teror penembakan di Yahukimo bahwa kelompok-kelompok KST di Yahukimo ada yang merupakan pecahan dari KST Egianus Kogoya.

"KST ini sengaja melakukan aksi teror agar konsentrasi aparat keamanan terbagi-bagi tidak hanya fokus mencari KST Egianus Kogoya dan sengaja memutar balikkan fakta," ujar Danrem.

Oleh karenanya Pangdam XVII/Cenderawasih telah menekankan kepada satuan jajaran agar melakukan deteksi dini, cegah dini dan aksi dini terkait upaya KST dalam provokasi dan memutar balikkan fakta.

"Saya tegaskan tugas TNI dan Polri sama saja yaitu menciptakan rasa aman di masyarakat, kegiatan yang dilakukan aparat keamanan adalah sesuai dengan tugas pokok TNI," tegasnya.

Di kesempatan itu, Danrem mengimbau kepada masyarakat agar berani melapor kepada aparat keamanan  apabila ada kelompok KST masuk ke kampung dengan memanfaatkan alat komunikasi yang ada di kampung dan distrik. "Jadi masyarakat jangan takut dan melaporkan kepada aparat keamanan," imbaunya.**