MANOKWARI,wartaplus.com – Penjabat
Gubernur Papua Barat resmi menutup kegiatan Panataran Wasit dan Pelatih Voli Indor tingkat provinsi. Banyak pesan serta motivasi disampaikan melalui kisah pribadi dengan segudang pengalaman dan prestasi pada cabang olahraga Bola Voli saat usia remaja.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si juga merupakan Wakil Ketua Umum lII Pengurus Bola Voli Pusat yang membidangi pertandingan dan perwasitan sehingga kegiatan tersebut menjadi hal serius yang penting untuk dibahas. Dirinya turut mengapresiasi inisiasi pengurus PBVSI Papua Barat.
"Dalam menjalankan organisasi olahraga patut menjaga persatuan dan kesatuan secara menyeluruh, baik pengurus, pelatih maupun atlet. Selanjutnya membutuhkan agent support yaitu modal awal usaha secara mandiri tanpa mengharapkan
biaya pemerintah,"ujar Gubernur Waterpauw.
"Saya rasa itu sesuatu yang luar biasa. Ketika kita kompak, punya modalitas, kepercayaan diri akan timbul maka semangat daya juang ada secara otomatis,"ujarnya.
Tak lupa para wasit diingatkan tetap berdiri tegak lurus dan tidak mudah diintervensi mengutamakan profesionalitas. Selain itu para pelatih merupakan organ penting dalam membentuk karakter atlet sehingga tidak hanya fokus pada prestasi tetapi utamanya jati diri agar memiliki kemandirian.
Tunjukan Prestasi
"Ketika kita menikmati sebuah hobi atau kesenangan sampai meraih prestasi itu Tuhan buka jalan. Bola Voli untuk kehidupan, saya pikir itu nyata, olahraga ini dia jelas kalau kita bisa siap diri dengan baik dan mampu dengan menunjukan prestasi-prestasi itu dilihat semua orang," tambahnya.
Instruktur Nasional, Drs. Machfud Irsyada,M.Pd mengatakan ini merupakan kali pertama dirinya menyaksikan seorang Gubernur hadir dalam acara penutupan pelatihan. Dirinya juga menegaskan tugas utama pertama pelatih wajib meningkatkan moral atlet sehingga prestasi mengikuti.
"Tugas utama pelatih, pertama meningkatkan moral atlet. Wasit jaga nilai moral di dalam Bola Voli supaya jangan dikontaminasi oleh hal-hal tidak baik," pesannya.
Ketua Pengprov PBVSI Papua Barat, Rudi Timisela melaporkan pelatihan dan Penataran wasit se-Papua Barat juga diikuti perwakilan Papua. Diakui tujuannya untuk menatap 8 tahun yang akan digelorakan dengan konsentrasi usia dini 13-15 tahun.
Dirinya berharap para pelatih menjadi agen
perubahan membantu pengurus provinsi
menyiapkan bibit atlet berprestasi kedepannya.
"Pelatih ini penting akan mendorong l3-15 tahun sehingga 8 tahun kedepan untuk volly for life yang menjadi cita-cita bisa jadi kenyataan,"ujarnya.*