JAYAPURA, wartaplus.com – Sebanyak 4 truk dirusak dan para sopirnya dianiaya oleh warga, hanya karena salah satu truk nyaris menabrak anjing saat melintas di Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (28/02) kemarin.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom saat dikonfirmasi via telepon selular, Rabu (01/03) malam, membenarkan peristiwa tersebut.mintai ketarangannya melalui telepon seluler.
Ia menjelaskan kronologis kejadian bermula ketika 4 truk yang disupiri oleh Toberson Sinaga, Dahlan, Hendri dan Anas sedang melintasi Distrik Benawa. Namun, saat sedang mengemudi, salah truk nyaris menabrak seekor anjing dan dilihat oleh salah satu anak kecil yang dengan spontan berteriak hingga mengundang perhatian warga setempat.
“Mendengar teriakan anak kecil tersebut, masyarakat kemudian dengan cepat berlari untuk mencegat truk, tersebut namun tak mengetahui kejadian sebenarnya dan mengira anak kecil yang berteriak tersebut akan diculik oleh para supir,” ungkapnya.
Karena telah termakan isu dengan penculikan anak yang sedang beredar, massa kemudian melakukan pemukulan terhadap para supir dan pengerusakan truk. Selain itu, warga juga melakukan pemalangan di sekitar Jalan di Distrik Benawa.
Lari ke Hutan
Terpisah, Kapolres Yalimo Kompol Rudolof Yabansabra, S.H., M.H menambahkan, saat kejadian, keempat sopir berhasil melarikan diri ke arah hutan.
“Saat ini 3 dari 4 sopir tersebut telah diamankan oleh Pihak Kepolisian,” ujar Kapolres.
“Salah satu Sopir yakni atas nama Anas yang saat ini belum ditemukan tersebut sedang kami lakukan pencarian yang dibantu oleh Personel Pos Ramil,” tambahnya.
Untuk situasi di Distrik Benawa, lanjut Kapolres, kini sudah berjalan kondusif.
“Kami sedang melakukan upaya menjalin komunikasi dengan para tokoh agar dapat menjaga situasi yang damai di Distrik Benawa,” kata Kapolres.
Ia menambahkan, pihaknya akan mendalami kasus tersebut dan akan melakukan penegakan hukum terhadap dalang yang menghasut masyarakat, untuk melakukan tindakan main hakim sendiri, dan tidak termakan isu isu provokatif yang dapat mengganggu kamtibmas.**