Kodam Cenderawasih Lakukan Investigasi Prajurit Terkait Kerusuhan Wamena, Pangdam: Tudingan Tidak Terbukti, Kita akan Laporkan

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat memberikan keterangan pers di Makodim Jayawijaya, Senin (27/02)/Andi Riri

WAMENA, wartaplus.com - Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menegaskan telah memerintah Pomdam untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap prajurit terkait kerusuhan di Sinakma yang menyebabkan 11 warga sipil meninggal dunia, 9 diantaranya akibat tertembak peluru.

Kepada wartawan di Makodim Jayawijaya, Senin (27/02), Pangdam Saleh menegaskan, telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua, dalam rangka penegakan hukum dengan melakukan investigasi bagi prajurit yang saat itu bertugas di lapangan sehingga lebih transparan.

"Kami lakukan investigasi supaya  transparan, dan jika ada prajurit yang terlibat dan ada bukti yang mengarah kepada pelanggaran Hak Asasi Manusia dapat  ditindak tegas dengan hukum yang berlaku," tegas Pangdam yang dalam keterangan pers didampingi Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring, Kasatgas Elang III, Brigjen TNI I Gusti Agung Winata, Danpomdam Kolonel Cpm Eko Yuni Sulistyo, Dandim 1702/Jwy Letkol Cpn Athenius Murip

Investigasi Transparan

Pangdam juga memberikan ultimatum jika ada yang menuding anggotanya terlibat tanpa ada bukti, akan dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik.

"Saya berharap investigasi yang dilakukan bisa transparan, jika ada anggota terbukti maka yang bersangkutan dipastikan akan diproses hukum. Namun apabila dalam investigasi nantinya, ini perlu digarisbawahi, tidak ada keterlibatan prajurit Kodam Cenderawasih dan Kodim Jayawijaya dalam kerusuhan maka bila ada oknum yang berupaya memutarbalikkan fakta menimbulkan berita hoax, dan menuding anggota TNI sebagai pelaku penembakan, maka akan dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik," tegasnya.

Pangdam juga menegaskan, bagi mereka yang mencoba mengadu domba, memprovokasi, maka pihaknya akan lakukan tindakan penegakan hukum, dengan bukti bukti yang ada.

"Ingat, jejak digital tidak akan pernah hilang, dan bisa kita jajaki," tegasnya mengingatkan.

Pangdam menambahkan, TNI Polri dalam hal ini Kodam Cenderawasih dan Polda Papua bersama menjunjung tinggi tranparansi.

Siap Kolaborasi dengan Polda Papua

Sementara itu, langkah awal terkait investigasi yang dilakukan, jelas Pangdam, dimulai dengan pengumpulan data, meminta keterangan dari para anggota lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Jika nantinya dalam investigasi ini, dibutuhkan kolaborasi dengan pihak kepolisian tentunya kami sangat siap.Termasuk jika nantinya dibutuhkan uji balistik, pasti kami siap," tegas Pangdam.

Lebih jauh kata Pangdam, untuk langkah-langkah penanganan dalam rangka pengendalian kerusuhan yang terjadi pada kamis lalu, ia telah memerintahkan kepada jajaran Kodim dan Satgas yang ada untuk membantu Kepolisian mengintensifkan patroli.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat yang ada di Jawijaya untuk bisa menyelesaikan kasus ini dengan prosedur hukum yang berlaku. Bersama sama menjaga Kota Wamena yang aman dan dapat ditempati oleh semua masyarakat dari seluruh nusantara.

"Saya selaku Panglima Kodam Cenderawasih bersama Kapolda akan menjamin bahwa keadilan dan kesetaraan baik TNI-Polri semua sama dimata hukum. Jangan lagi ada aksi teror dan aksi melanggar hukum lainnya yang mengancam masyarakat dan menimbulkan persoalan baru di Wamena.

Seperti diketahui kerusuhan pecah akibat isu penculikan anak. 11 orang meninggal dunia, 18 orang luka sebagian besar aparat keamanan, belasan rumah dan kios dibakar warga yang anarkis.

Sebanyak lebih dari 500 warga sampai saat ini masih mengungsi di Makodim Jayawijaya, karena khawatir dengan situasi keamanan yang masih rawan kondusif.**