JAYAPURA, wartaplus.com - Upaya pembangunan ekonomi Papua memerlukan sinergi bersama terutama untuk pengembangan sumber pertumbuhan baru yang memperkuat pondasi ekonomi di bumi cenderawasih.
Berkaitan dengan itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Papua bersinergi dalam berbagai kegiatan. Salah satunya, melakukan kajian bersama terkait topik-topik strategis perekonomian Papua.
Kajian bersama KPw BI Papua dan ISEI Papua pada tahun 2022 yang lalu mengangkat tema terkait penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan dipilih menjadi obyek penelitian karena penggunaan kendaraan listrik yang masif oleh masyarakat. Lebih dari 90 persen masyarakat di Kota Agats menggunakan kendaraan listrik dalam aktivitas sehari-hari.
Kepala Kpw BI Papua, Juli Budi Winantya dalam rilisnya mengatakan, hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan tenaga listrik didukung oleh permintaan masyarakat dan dukungan kebijakan pemerintah.
"Selain itu, kebijakan pemerintah terkat penyediaan barang publik, infrastruktur, dan biaya produksi turut mendukung potensi kendaraan listrik di Agats," kata Juli.
Ia menjelaskan, penggunaan kendaaran listrik yang masif dapat terjadi karena menawarkan hemat tenaga dan waktu,kenyamanan, aksesibiltas yang mudah, trendy, dan stylist.
Lebih lanjut kata Juli, pelaksanaan kajian bersama akan terus berlanjut di tahun 2023 ini. Tema kajian yang diangkat di tahun ini berkaitan dengan sumber pertumbuhan baru sebagai mesin penggerak ekonomi khususnya pasca terbentuknya daerah otonomi baru (DOB).
"Sumber pertumbuhan baru yang menjadi fokus kajian tahun ini adalah pengembangan pariwisata," ungkapnya.
Beberapa destinasi utama potensial seperti wisata maritim di Nabire dan Biak dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Kajian di bidang pariwisata sekaligus selaras dengan rencana pelaksanaan Sail Teluk Cenderwasih di tahun ini," pungkas Juli.**
