JAYAPURA, wartaplus.com — Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Spei Yan Bidana, ST.M.Si dengan tegas meminta kepada kelompok yang berseberangan untuk menghentikan tindakan kekerasan seperti pembakaran, penembakan, dan pembunuhan di Kabupaten Pegunungan Bintang dan mengedepankan budaya damai dan saling mengasihi dalam hidup bersama di wilayah pemerintahannya.
Imbauan itu disampaikan Bupati Spei Bidana menyikapi serangkaian teror berupa penembakan aparat dan pesawat, serta pembakaran sekolah dan fasilitas kantor pemerintah pekan lalu di Oksibil, ibukota kabupaten Pegunungan Bintang, yang diduga dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST).
“Mereka adalah saudara-saudari kita juga. Pada prinsipnya saya sebagai kepala daerah dan perpanjangan tangan negara di Pegunungan Bintang ingin agar tak ada lagi kekerasan, membunuh dan membakar," tegas Bupati saat dikonfirmasi via telepon, Senin (16/01).
Menurutnya, aksi kekerasan tersebut, bukanlah budaya masyarakat suku Aplim Apom yang sesungguhnya mempunyai budaya damai dan saling mengasihi.
"Dengan suasana damai dan aman, kami pemerintah daerah bisa fokus membangun Pegunungan Bintang dan masyarakat juga bisa menikmatinya. Mereka selama ini orang baik, hanya saja saya menduga mereka telah ditunggangi, dihasut atau diprovokasi oleh oknum tertentu untuk tujuan tertentu,” ujar Bupati.
Tidak Bisa Intervensi
Sementara itu, terkait adanya pemberitaan sejumlah media mengenai upaya TNI/Polri yang akan melakukan pengejaran terhadap kelompok TPNPN/OPM di Pegunungan Bintang, Spei mengaku dirinya tidak bisa mengintervensi kebijakan keamanan negara sesuai garis komando karena sudah berbeda institusi. Sebab tugas aparat keamanan adalah melindungi rakyat dari gangguan keamanan, apalagi behadapan dengan teror dan kekerasan yang mengancam nyawa rakyat.
“Jadi tugas TNI-Polri ya menjaga keamanan, tugas kami sebagai pemerintah daerah adalah membangun daerah. Ini harus dibedakan. Terus terang, saya cukup terganggu dengan ancaman yang dilakukan oleh Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom yang beredar viral dimana-mana. Saya diancam akan ditembak. Salah saya apa? Sebagai pejabat negara di daerah, saya bertindak untuk melindungi seluruh warga Pegunungan Bintang. Dan sekali lagi saya tegaskan, apapun ideologinya, tak pernah dibenarkan berjuang dengan cara membunuh, menghancurkan dan membakar fasilitas,” keluhnya.
Menurut Spei, jika ada hal-hal yang kurang berkenan terkait persoalan pembangunan di Kabupaten Pegunungan Bintang, mestinya diselesaikan dengan mengedepankan budaya damai dan pikiran jernih melalui kritik yang konstruktif. Bukan dengan kekerasan yang menghancurkan yang merugikan banyak orang.
Sebab, kata Spei, masyarakat di seluruh Pegunungan Bintang ini telah menerima Firman Tuhan dan diberkati oleh Injil. Sejak dulu nenek moyang mereka telah menanamkan budaya damai dan mengasihi satu sama lain kepada setiap anak cucunya sehingga kini generasi Bumi Okmin dikenal sebagai pribadi yang sopan, ramah, dan takut akan Tuhan.
“Mari kita semua bergandengan tangan sama-sama bangun Pegunungan Bintang dengan cara damai dan penuh kasih. Sudah cukup kasus Kiwirok buat kita belajar, terlalu banyak masyarakat kita yang jadi korban harta benda dan mengungsi," ajaknya.
"Jadi kepada saudara-saudari saya yang masih berseberangan ideologi, sekali lagi saya minta dengan tegas untuk hentikan kekerasan dan teror. Mari kita bangun budaya damai dan kasih sama-sama bangun daerah kita,” ajaknya lagi.**