OKSIBIL, wartaplus.com - Kelompok Separatis Teroris (KST) kembali melakukan aksi tindakan tidak terpuji dengan melakukan pembakaran Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, pada Senin (09/01/2023) pagi.
Pembakaran sekolah tersebut dilakukan sekira pukul 10.30 WIT, akibat dari pembakaran tersebut menyebabkan satu ruang guru dan satu ruang kelas terbakar, namun tidak terdapat kerugian personel dikarenakan pada saat kejadian tidak ada kegiatan proses belajar mengajar.
Berselang beberapa waktu kemudian KST melakukan aksi penembakan terhadap pesawat Ikairos PK-HVV yang akan mendarat.
Saat itu pesawat Ikairos PK-HVV jenis Cargo akan landing di Bandara Oksibil dan mendapat gangguan tembakan sebanyak 2 kali. Mendapat serangan akhirnya pilot memutuskan untuk RTB (Road to Base) ke Bandara Tanah Merah.
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring kepada wartawan di Makodam membenarkan kejadian ini.
“Pembakaran SMK di Oksibil yang dilakukan oleh KST merupakan pekerjaan teroris untuk membuat lost generation, menghambat generasi muda Papua untuk maju. Bagaimana generasi muda Papua bisa maju dan cerdas bila tempat mereka menimba ilmu dibakar oleh pihak yang tidak suka melihat pemuda ikut membangun Papua,” ujar Danrem.
Pihaknya menegaskan, anak-anak muda Papua sebagai generasi penerus bangsa harus mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan yang sama.
Sebab Danrem berharap Papua bisa maju dan lebih baik lagi atas peran aktif dan partisipasi dari para generasi penerusnya kelak.
“Untuk itu, saya mengimbau kepada para tokoh adat dan tokoh agama dapat berperan aktif dan menyerukan kepada pihak KST yang merusak dan membakar fasilitas pendidikan dan fasilitas umum lainnya untuk segera menghentikan aksinya. Ini tidak ada gunanya, hal ini nantinya malah membuat pembangunan terhambat di Tanah Papua,” tegas Danrem.
Selain membakar sekolah, KST juga merusak Trafo Listrik dan melakukan pemalangan jalan dengan meletakan bebatuan d ijalan masuk sekolahan.
Danrem menyebut aksi ini diduga dilakukan oleh KST kelompok Nason Mimin. “Saat ini aparat TNI-Polri sudah berada dilokasi dan berupaya untuk menutup jalur-jalur utama mereka,” katanya.
Dengan adanya kejadian ini, Danrem melihat bahwa kelompok pengacau keamanan tersebut terus mencoba mengganggu aparat dan memancing agar aparat masuk dalam cara yang mereka gunakan.
"Mereka terus memancing kita untuk masuk ke mereka. Namun saya sudah memberikan arahan kepada pasukan untuk mengambil langkah-langkah taktis yang diperlukan untuk mereduksi aksi mereka. Dan saya memerintahkan untuk tetap siaga," ujarnya.
Danrem juga menjelaskan bahwa untuk kondisi saat ini di Distrik Oksibil pasca terjadinya beberapa kejadian seperti kontak tembak antara aparat keamanan TNI-Polri dengan pihak KST, Pembakaran SMKN 1 Oksibil dan penembakan pesawat, berdampak pada lumpuhnya perekonomian dan fasilitas umum seperti Bank, Rumah Sakit, Bandara dan kios-kios milik masyarakat tutup sementara.
“Karena merasa terancam dengan rentetan kejadian tersebut, maka masyarakat lebih memilih mengamankan diri sementara di tempat yang terdapat aparat keamanan seperti Makoramil 1715-01/Oksibil dan Masjid An-Nur Oksibil,” pungkas Danrem.**