JAYAPURA, wartaplus.com - Pasca gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Kota Jayapura pada Senin (02/01) pagi, gempa susulan dengan intensitas sedang terus terjadi hingga saat ini.
Dari data BMKG Wilayah V Jayapura, jumlah gempa yang mengguncang Kota Jayapura hingga Rabu (04/01) sore sebanyak 287 kali. Dari jumlah itu, 34 kali dirasakan oleh masyarakat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
"Berdasarkan hasil pengamatan BMKG pasca gempa bumi magnitudo 4,9 hari Senin kemarin hingga hari ini (Rabu-red) jumlah gempa bumi yang terjadi di wilayah Kota Jayapura sebanyak 287 kali dengan 34 gempa diantaranya dirasakan oleh masyarakat Kota Jayapura. Kekuatan terbesar terjadi pada Selasa malam dengan magnitudo 5,2," ungkap Koordinator Bidang Observasi Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji ketika dikonfirmasi pada Rabu (04/01/2023) sore.
Di tempat terpisah, Pj Walikota Jayapura, Frans Pekey, meminta agar warga tetap tenang dan tidak panik karena gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
"Dari data yang kami terima dari BMKG bahwa gempa susulan sudah terjadi ratusan kali, namun gempa yang terjadi merupakan gempa kecil dan tidak berpotensi tsunami. Kami himbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.
"Kita akui bahwa sejak gempa terjadi, banyak informasi yang tersebar bahwa akan ada gempa yang lebih besar disusul tsunami sehingga membuat warga panik dan ketakutan. Oleh karena itu kami himbau masyarakat tidak panik dan takut dan percayalah informasi atau berita yang dikeluarkan oleh BMKG yang memiliki kapasitas untuk memberikan informasi," pintanya.
Disamping ia menghimbau warga tidak panik dan takut, Frans Pekey juga meminta warga untuk tetap waspada.
"Untuk warga yang tinggal di rumah-rumah dua lantai dan yang ada di rumah sakit, hotel untuk selalu waspada," imbaunya.
Hal senada juga disampaikan Kapolresta Jayapura, Kombes Pol. Dr. Victor D. Mackbon.
Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik serta terus memonitor jalur- jalur informasi resmi baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. "Kami dari pihak aparat TNI-Polri dan Organisasi yang tergabung dalam Tanggap Darurat sudah mulai mempersiapkan mitigasi-mitigasi bencana yang ada," kata Kapolresta kepada wartawan, Rabu sore.
Lebih lanjut katanya, melihat perkembangan dua hari ini sudah banyak warga diluar yang mulai panik. Oleh karena itu, ia akan terus mengupdate informasi yang ada, jangan sampai masyarakat termakan Hoax dan berdampak kepada gangguan-gangguan Kamtibmas.**