Bulog Papua-Papua Barat Mantapkan Persiapan Stok Pangan Jelang Lebaran

Kepala Divre Bulog Papua-Papua Barat, Fauzi Muhammad/Djarwo

JAYAPURA,- Perum Bulog Divisi Regional Papua-Papua Barat terus memantapkan persiapan dalam memenuhi kebutuhan stok pangan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Hal ini disampaikan Kepala Divre Bulog Papua-Papua Barat, Fauzi Muhammad, usai menggelar buka puasa bersama, Selasa (29/5).

Fauzi mengungkapkan, hingga hari ke-12 jalannya ibadah puasa, pihaknya terus berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna memastikan stok komoditi pangan. Dan juga melakukan berbagai upaya seperti menggelar operasi pasar di beberapa titik.

"Kita baru saja menggelar rapat bersama TPID dan juga Perbankan, dimana kita sudah menggelar operasi pasar dan memantau ketersediaan stok sekaligus menjaga stabilisasi harga menjelang lebaran. Sampai dengan hari ini, stok gula pasir kita jumlahnya ada 12 ribu ton, sementara beras LN ada 10 ribu ton," ujar Fauzi.

Dirinya memaparkan, tim gabungan bersama TPID, Satgasda dan Kementerian perdagangan baik pusat maupun provinsi sudah melakukan pantauan ke pasar-pasar. Dimana ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga semacam Cabai dan Bawang Merah. Sedangkan, untuk komoditi lainnya masih relatif stabil.

"Saya sudah sampaikan bahwa kalaupun ada kenaikan signifikan saya siap untuk mendatangkan cabai atau bawang merah dari luar daerah, atau mungkin bisa dengan kerjasama Bank Indonesia yang memiliki binaan di wilayah Arso dan Koya. Kalaupun kurang, saya akan memasok dari Sulawesi dan Jawa Timur," katanya.

Fauzi juga mengatakan, untuk komoditi lainnya akan diantisipasi kalaupun ada kenaikan, pihaknya akan menambah suplai stok. Untuk gula, tepung terigu dan beras dirinya mengklaim memiliki stok yang banyak.

"Kita operasi pasar di beberapa titik semua pasar di Jayapura saja ada lima titik. Di provinsi Papua Papua barat ada 10 titik. Kita penuhi melalui pengecer dan RPK dan di pantau langsung oleh Kemendag. Kita akan minta satgas selalu mengawal supaya beras tidak ada penyimpangan karena takut ada kenaikan atau kelangkaan," tuturnya.

Sementara itu, menanggapi harga telur yang sedikit mengalami kenaikan, Fauzi menjelaskan bahwa Bulog sudah membahas dengan TPID. Dimana telur pasti akan selalu mengalami kenaikan jelang HKBN. Lanjut katanya, pihaknya akan menyiapkan jika memang dibutuhkan.

"Sebelas komoditi penugasan kepada Bulog semua kita siap. Kalau telur nanti dirapatkan lagi sebanyak apa stok yang dibutuhkan dan nanti kekurangannya itu bagaimana dan kalau memang di butuhkan kami tetap akan siapkan," pungkasnya. *