WARTAPLUS - Berpuasa Ramadan biasanya menimbulkan satu tanda khas yaitu bau mulut. Banyak umat muslim yang akhirnya mengalami penurunan kepercayaan diri akibat bau mulut ini.
Dilansir dari laman Pop Sugar, penting untuk memahami asal muasal nafas tak sedap yang timbul di mulut. Ini dimulai dari kondisi saliva atau ludah yang diproduksi di mulut, bukan akibat apa yang dikonsumsi.
Ahli gizi Simone Austin menerangkan kurangnya cairan yang dikonsumsi selama puasa berlangsung menyebabkan dehidrasi. Akibatnya produksi saliva atau ludah berkurang.
** Baca juga: Yang Biasa Dianjurkan Dokter India Untuk Mencegah Flu, Bukan Obat..
"Dehidrasi membuat produksi saliva berkurang. Bakteri dapat dengan mudah berkembangbiak di mulut dan akan memfermentasi makanan jenis apa pun yang tertinggal di mulut dan meningkatkan bau mulut," terangnya.
Dia menjelaskan saliva membantu tingkat keasaman di mulut terjaga. Tak hanya itu, produksi saliva yang tepat membuat kondisi pH di mulut terjaga dengan baik.
"Kedua kondisi itu membuat bakteri tidak timbul," terangnya.
Cara paling utama mencegah kondisi mulut kering adalah dengan membuatnya tetap lembap. Pastikan Anda selalu konsumsi delapan gelas air putih dalam sehari meski setelah berbuka berpuasa dan sahur.
"Untuk proteksi ekstra, bisa dengan menyikat gigi mau pun flossing," jelasnya. [net]