OKSiBIL,wartaplus.com - Para pengungsi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kiwirok, Pegunungan Bintang merasa senang bisa merayakan Natal lagi di kampung halamannya. Hal ini karena tim Satgas Damai Cartenz mengabulkan harapan para pengungsi yang berada di Kampung Kutdol, Distrik Oksibil untuk kembali ke kampung halamannya.
Selama 14 bulan sudah warga Kiwirok meninggalkan tempat tinggal mereka dan mengungsi ke Oksibil setelah kelompok KKB menyerang wilayah Distrik Kiwirok pada September 2021. Atas kejadian itu, masyarakat sipil dan TNI Polri menjadi korbannya. Bahkan sejumlah fasilitas pemerintah, pendidikan dan kesehatan dibakar.
Kini kerinduan dari masyarakat Kiwirok untuk kembali ke kampung halamannya cukup besar. Apalagi para pengungsi ingin merayakan Natal di Kiwirok.
"Harapan saya. Bisa segera ke Kiwirok. Itu kampung halaman saya. Semoga bisa merayakan natal," ungkap seorang Guru SMP Kiwirok ibu Neri yang ditemui saat acara bakar batu di lokasi pengungsian Kampung Kutdol.
Ibu Guru Neri mengatakan sudah cukup ia bersama warga lain mengungsi di Oksibil 1 tahun 2 bulan. Ia merasa berada di pengungsian membuat warga menderita.
"Lihat anak-anak di sini. Harus bersekolah di lokasi pengungsian. Padahal di sana sekolahnya bagus. Di pengungsian ini kami harus mencari guru yang mau sukarela mendidik anak-anak," katanya Neri yang saat ini statusnya CPNS Guru SMP Kiwirok.
Neri menceritakan saat kelompok KKB menyerang Kiwirok, membuatnya panik. Pasalnya saat kejadian ia berada di Kota Jayapura dan meninggalkan keluarganya di Kiwirok, yang kemudian melarikan diri ke hutan.
"Jadi ketika kejadian, anak saya bersama neneknya kabur ke hutan dan tinggal di sana selama 2 minggu. Lalu saya ke Oksibil dan meminta siapa saja yang ke Kiwirok untuk membawa mereka ke Oksibil," ucapnya.
Satgas Damai Cartenz mengabulkan harapan pengungsi dari Kiwirok agar dapat dipulangkan dan merayakan Natal di tempat tinggal mereka. Warga dari Kiwirok sudah mengungsi selama 14 bulan di Kampung Kutdol, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Para warga Kiwirok terpaksa meninggalkan tempat tinggal asalnya dan mengungsi ke Oksibil setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang wilayah Distrik Kiwirok pada September 2021 silam. Penyerangan KKB yang menewaskan sejumlah warga membuat warga lainnya ketakutan dan memutuskan mengungsi ke Distrik Oksibil.
Satgas Damai Cartenz sendiri merupakan tim yang dibentuk pemerintah untuk menjaga situasi tetap kondusif di Papua. Satgas ini juga bertujuan untuk mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para pengungsi.
Pada Selasa (15/09) pagi di Kampung Kutdol, Kepala Ops Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman berserta rombongan melaksanakan upacara bakar batu bersama masyarakat setempat. Upacara bakar batu merupakan sebuah tradisi masyarakat Papua sebagai ungkapan rasa syukur.
Bakar batu yang dilakukan di Kampung Kutdol tersebut sebagai wujud dan harapan agar pemulangan pengungsi Distrik Kiwirok bisa dilakukan sebelum natal 2022 dan berjalan lancar.
"Kita memulai merencanakan sesuatu dengan acara bakar batu ini. Dengan pemulangan masyarakat Oksibil menuju Kiwirok dan harapannya dapat berjalan dengan aman dan lancar," ujar Kepala Ops Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman, Jumat (18/11).*