JAYAPURA,wartaplus.com - Tokoh agama Papua Pendeta Alberth Yoku mendoakan Gubernur Papua Lukas Enembe agar cepat sehat dan kuat dalam menhadapi kasus dugaan korupsi yang menderanya.
Diketahui Tim penyidik KPK yang dipimpin langsung Ketua KPK, Firli Bahuri bersama tim dokter IDI mendatangi kediaman pribadi Gubernur Papua, Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Kamis (03/11) siang.
Kedatangan tim KPK tersebut, dalam rangka pelaksanaan tugas penegakan hukum yakni pemeriksaan terhadap Lukas Enembe dalam kapasitasnya sebagai saksi dan juga tersangka untuk kasus dugaan gratifikasi proyek sebesar Rp 1 Miliar.
Tim KPK ditemani Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa dan Kabinda Papua Mayjen (purn) TNI Gustav Agus Irianto.
Menurut Pendeta, penegakan hukum berlaku kepada siapa saja baik saya maupun bapak Lukas bila membuat kesalahan harus bertanggungjawab.
Proses- proses yang sudah dilakukuan KPK berdasarkan saran kuasa hukum juga keinginan Bapak Lukas Enembe karena keadaanya. Dengan terjadinya kerjasama yang bail ini saya menghimbau kepada keluara besar orang Papua maupun keluarga besar Lukas Enembe memperhatikan perubahan yang terjadi.
"Negara telah menghormati gubernur dengan keadaan Pak Lukas.Negara juga pasti menjaga keamanan untuk itu saya meminta masyarakat yang ada kediaman Pak Lukas Enembe di Kota Barat bisa membubarkan diri dan kembali membangun kampung seperi biasa. Juga menjelang Natal dan tahun baru baiknya kita kembali ke kampung untuk mempersiapan diri untuk menyambut Natal dan tahun baru,"ujarnya.
Dikatakan juga sebagai Ketua FKUB Kota Jayapura juga, kita terus mendorong suasana yang rukun dan damai penuh ditengah ke bhinekaan dan kejemukan. "Situasi Papua yang sudah baik dengan kerukunan yang ada dan itu harus terus kita jaga,"ujarnya.
Papua Harus Rukun dan Damai
Pendeta Alberth Yoku: Penegakan Hukum Berlaku Kepada Siapa Saja Bila Melakukan Kesalahan
Pendeta Alberth Yoku/Istimewa