JAYAPURA, wartaplus.com - Masih dalam rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94, seribuan orang yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Papua Satu (PPS) mengikrarkan diri siap untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua sebagai rumah bersama.
Pemuda Papua Satu yang merupakan gabungan dari ormas kepemudaan, pelajar, mahasiswa dan paguyuban yang ada di Jayapura ini, juga berjanji untuk siap berkolaborasi dengan berbagai komponen bangsa lainnya di Papua, guna mendorong pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di bumi cenderawasih.
Ikrar Pemuda Papua dibacakan secara lantang oleh Max Ohee selaku Ketua Barisan Merah Putih (BMP) bersama sejumlah perwakilan ormas kepemudaan dan paguyuban, dalam acara silaturahmi pemuda yang digelar di salah satu cafe, kawasan pantai Holtekamp, Kota Jayapura, Sabtu (29/10) pagi.
Kegiatan yang digelar Korem 172/PWY dihadiri Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha bersama sejumlah pejabat utama Kodam, Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring, perwakilan BINDA Papua, pimpinan Polda Papua dan Lantamal X Jayapura, Forkopimda Kota dan kabupaten Jayapura dan perwakilan paguyuban dan ormas.
Kasdam Wisnu Graha kepada wartawan usai acara memberikan apresiasi kepada Korem 172/PWY yang telah mengemas acara silaturahmi ini dengan sangat baik.
"Kami hanya mengumpulkan pemuda dari berbagai suku di Papua ini dengan satu visi dan misi, bagaimana semua bersatu menjaga keamanan, ketertiban dan kita mengarah kepada satu kondisi yang kondusif di tanah ini. Kita juga menginginkan pemuda-pemuda ini kreatif untuk membangun Papua ini menuju kesejahteraan," kata Kasdam.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menuturkan, kegiatan silaturahmi dan ikrar pemuda Papua ini punya satu tujuan yaitu bagaimana para pemuda dari berbagai suku, agama, latar belakang pendidikan di Papua ini bisa bersatu dalam menjaga Papua tanah damai.
"Ide acara ini sebenarnya berawal dari kita sering kumpul aparat TNI Polri, BIN dari silaturahmi yang ada kita coba berkoloborasi berinovasi apa yang dilakukan bertepatan dengan momen sumpah pemuda," ujar Danrem.
Ia menggambarkan, semisal terjadi konflik di masyarakat dan ada infrastruktur yang rusak, itu akan cepat diperbaiki seperti kasus rusuh 2019.
Berbeda dengan konflik yang misalnya terjadi di komponen pemuda yang bisa menimbulkan SARA, maka memperbaiki struktur sosial psikologi yang sulit.
"Jadi kita sepakat, kita kumpulkan pemuda, paguyuban dalam satu wadah, kita blending disini, kita buat fun games, kita juga sudah buat grup dimana didalamnya sudah aparat TNI Polri. Sasaran kita pemuda karena mereka yang bisa menjangkau. Sehingga ke depan tidak ada lagi jarak, ada kelompok nusantara, ada kelompok suku Papua seperti itu. Nah kami dari TNI Polri, ke depan kita siap memfasilitasi setiap kegiatan positif yang dilakukan," ungkap Danrem.
Toni Wanggai yang membawakan materi singkat terkait sejarah sumpah pemuda dan peran pemuda dari masa ke masa berharap pemuda Papua bisa menjaga persatuan meski dalam perbedaan tetapi memiliki satu komitmen bersama untuk menjaga tanah air Indonesia, menjaga bangsa Indonesia, bahasa Indonesia.
"Ini merupakan komitmen kultural dan kolega politik untuk membangun negara dan bangsa. Walaupun kita berbeda suku, tapi kita diikat oleh keindonesiaan kita dengan komitmen Sumpah Pemuda," ujarnya.
"Saya pikir Pemuda harus merefleksi di momen peringatan Sumpah Pemuda untuk merefleksi kembali bahwa peran pemuda sangat penting untuk menjaga persatuan dan menjadikan Sumpah Pemuda sebagai spirit untuk menjaga Pancasila, dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika," tandasnya.
Acara silaturahmi berlangsung dalam suasana penuh keakraban. Apalagi beragam kuliner dari berbagai daerah juga disediakan oleh masing masing paguyuban.**