JAKARTA,wartaplus.com --Warga DKI Jakarta asal Papua yang tinggal di Mess Cenderawasih I milik Pemprov Papua di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat minta bantuan advokat kondang dari tanah Papua Pieter Ell untuk menjembatani rakyat Papua dengan Pemprov Papua. Saat ini suasan mencekam karena Pemprov Papua sudah menyiaga aparat untuk mengeluarkan warga dari Mess Cenderawasih I.
"Selamat pagi Pak Pieter tolonga kami. di sekitar Mes Cendrawasih Tanah Abang sudah ada mobil-mobil polisi (busser) dari Cibinong, Satpol PP dari Papua dan Jakarta sudah berkumpul. Masyarajat di dalam mess juga siaga," kata Hengky Ap perwakilan warga Papua di Mess Cenderawasih I, saat menyampaikan laporannya kepada Piter Ell, Senin (24/10/2022).
Hengky meminta, Pemprov Papua ramah kepada warganya dengan mengajak dialog. Karena mereka sudah puluhan tahaun tinggal di Mess Cenderawasih I itu.
"Kami inginya Pemprov Papua mengajak kami dialog jangan asal mengeluarkan kami yang sudah puluhan tahun tinggal di sini," katanya.
Hengky mengaku, bahwa orang Papua yang sudah tinggal di Mess Cenderawasih I itu sudah menjadi warga DKI Jakarta karena sudah memiliki KTP DKI. Untuk itu dia berharap ada dukungan dari Pemprov DKI menyelesaikan persoalan ini.
"Kamis sudah komunikasi dan bersurat dengan pihak intansi terkait jangan asal direlokasi," katanya.
Hengky mengatakan, sebenarnya tidak ada orang keturunan Papua yang tinggal di Mes Cenderawasih I direlokasi ke Cibitung. Jikapun ada jumlahnya hanya sekitar 30 orang itupun karena dipakasa.
"Kami tak ingin direlokasi sebelum diberikan kepastian yang jelas bagaimana nasib kedepannya," katanya.
Sebelumnya tokoh Papua angkat bicara merespons tindakan Pemprov Papua yang telah menyuruh keluar 224 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa warga yang saat ini menempati Mess Cenderawasih I milik Pemprov Papua di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Wolas Krenak, mantan anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Barat (MRPPB) meminta Pemprov Papua mencari solusi yang terbaik untuk menolong dan menyelamatkan ribuan jiwa yang sebagian besar Orang Asli Papua (OAP) tersebut yang merantau ke Jakarta untuk bersekolah, mencari kerja, dan sebagainya.
Wolas mengatakan, Mess Cenderawasih I di Tanah Abang diberikan oleh Presiden pertama RI, Soekarno, untuk mengangkat harkat dan martabat orang Irian (Papua) sebagai warga negara Republik Indonesia yang kembali ke pangkuan RI pada 1 Mei 1963.
"Mess itu (Mess Cenderawasih I di Tanah Abang) diberikan oleh Presiden pertama RI, Soekarno, untuk mengangkat harkat dan martabat orang Irian (Papua) sebagai warga negara Republik Indonesia yang kembali ke pangkuan RI pada 1 Mei 1963. Pemprov Papua, mohon jangan menelantarkan rakyatmu di perantauan," kata Wolas Krenak, Rabu (12/10/2022).
Wolas Krenak yang juga mantan wartawan Harian Umum Suara Pembaruan dan pernah bekerja lama di Jakarta mengatakan, sejumlah 224 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa itu sangat penting bagi orang asli Papua yang semakin minoritas di Tanah Papua. Karena itu, ia mengingatkan Pemprov Papua agar benar-benar mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam menolong orang Papua yang ada di perantauan.
"Pakailah dana yang berlimpah dari kekayaan bumi Papua termasuk dana otsus (otonomi khusus) untuk melayani mereka. Bahwa 1.000 jiwa itu penting bagi Orang Asli Papua yang semakin minoritas di Tanah Papua. Ke depankan nilai kemanusiaan sebagai ciptaan Tuhan, barulah nilai politik dan ekonomi. Jadilah pemimpin yang melayani rakyat, bukan menyengsarakan mereka," tutur Wolas Krenak.