Nilai Ekspor Papua September 2022 Catat Rekor Tertinggi di Tiga Tahun Terakhir

Ilustrasi produksi tambang emas dan tembaga PT.Freeport Indonesia/dok:PTFI

JAYAPURA, wartaplus.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat nilai ekspor Papua pada September 2022 senilai US$783,27 juta atau naik 42,60 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$549,26 juta.

Ini disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Akhmad Fauzi dalam rilis persnya, Senin (17/10) siang di Aula kantor BPS Papua.

Ia menyebut, nilai ekspor Papua pada september 2022 menjadi kondisi tertinggi selama tiga tahun terakhir.

"Ini mencatatkan rekor untuk tiga tahun terakhir. Dimana pada september 2022 nilai ekspor Papua lebih tinggi dibanding september pada 2020 dan  2021," ungkap Akhmad yang mendampingi Kepala BPS Papua, Adriana Helena Carolina dalam memberikan rilis persnya.

Akhmad menjelaskan, ekspor Papua pada September 2022 US$783,27 juta atau naik sebesar 42,60 Persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$549,26 juta.

"Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini hanya berupa ekspor non migas. Dimana ekspor terbesar masih berasal dari pelabuhan Amamapare Timika, yaitu senilai US$779,77 atau sebesar 98,66 persen dari total ekspor Papua," sebut Akhmad.

Secara kumulatif total ekspor Papua pada Januari hingga September 2022 adalah senilai US$4.877,80 juta atau meningkat 57,74 persen dibandingkan total ekspor Januari hingga September 2021 yang senilai US$3.092,28 juta.

Sementara untuk nilai ekspor golongan bijih logam, terak dan abu (HS26) pada September 2022 tercatat senilai US$779,77 atau naik sebesar 44,06 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai US$541,29 juta.

"Golongan biji logam, terak dan abu berasal dari PT Freeport Indonesia dan dimuat di pelabuhan Amamapare di Kabupaten Mimika," jelasnya.

Lalu untuk ekspor golongan kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai US$3,21 juta. 

Ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya (HS03) senilaisenilai US$0,13 juta yang dikirim langsung melalui bandara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak. "Sedangkan bidang ekspor non migas lainnya pada bulan ini senilai US$0,6 juta" terangnya. 

Nilai kumulatif ekspor golongan biji logam, terak dan abu pada periode januari September 2022 sebesar US$4.812,37 juta.

"Nilai ini meningkat 59,92 persen apabila dibandingkan dengan periode Januari September 2021 yang sebesar US$3.009,23 juta.

Lalu golongan kayu dan barang dari kayu memiliki nilai kumulatif Januari - September 2022 sebesar US$61,77 juta.

"Nilai ini menurun sebesar 6,71 persen Apabila dibandingkan dengan periode Januari - September 2021 yang sebesar US$66,21 juta," pungkas Akhmad.**