Danrem JO Sebut Tokoh Agama dan Adat Turut Berperan Menjaga Kondusifitas Keamanan Saat Demo

Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menghadiri konferensi pers tersangka dan barang bukti yang diamankan saat demo KRP di Mapolresta Jayapura/dok:Penrem172

JAYAPURA, wartaplus.com – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menyebut aksi demo oleh ribuan massa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Papua (KRP) 'Save Lukas Enembe' di sejumlah titik wilayah Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/09) berjalan aman dan damai.

Kondusifitas wilayah yang tetap terjaga, menurut Danrem, salah satunya adalah berkat dukungan semua pihak termasuk para Tokoh Agama dan Tokoh Adat.

Ini disampaikan Danrem JO saat menghadiri kegiatan konferensi pers terkait rilis tahanan dan barang bukti yang diamankan pada saat demo, di Mapolresta Jayapura Kota, Rabu (21/09) siang.

“Satu yang pasti kegiatan kemarin bisa berjalan dengan lancar tentunya ada kerja sama dengan seluruh pihak. Pastinya TNI-Polri sendiri, kemudian yang kedua kerjasama dengan masyarakat. Banyak dari Tokoh Agama dan Tokoh Adat yang sudah menghimbau untuk melakukan demo dengan damai, bahkan ada yang menghimbau untuk tidak melakukan aksi Longmarch,” ujar Danrem.

Apresiasi

Para pendemopun mengikuti imbauan dari para Tokoh Agama dan Tokoh Adat tersebut. 

"Ini perlu kita apresiasi. Dan jalannya demo kemarin kita evaluasi tidak ada longmarch dan hanya konvoi yang mendapatkan pengawalan dari aparat TNI-Polri. Kedepan kita harapkan dan himbau tidak ada aksi demonstrasi lanjutan. Mari kita jaga kota ini agar tetap aman dan kondusif,”  ucapnya.

Terkait dengan penangkapan beberapa orang yang membawa senjata tajam seperti kapak, panah, ketapel, dopis (Bom Ikan) dan minuman keras di tengah aksi Demo tersebut, Danrem menyampaikan bahwa motifnya akan didalami oleh pihak Kepolisian.

“Tadi sudah disampaikan oleh Wakapolda Papua bahwa akan dilakukan pendalaman kepada 14 masyarakat yang ditangkap ini. Saya berpesan masyarakat harus yakin dan percaya kepada Pihak Kepolisian dan TNI yang akan bekerja secara profesional dalam hal ini,” pungkas Danrem.

Sementara itu, Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat, saat memberikan keterangan menyampaikan alasan dilakukannya penyekatan pada aksi demo kemarin, sebab pihak Kepolisian mendapatkan informasi ada oknum-oknum yang membawa senjata tajam.

“Sesuai kesepakatan bahwa demo yang akan dilakukan secara damai dan bermartabat, namun ada yang membawa senjata tajam, ketapel, busur pana, kapak, dopis (bom ikan) dan minuman keras. Ini sangat berbahaya, maka kami langsung mengamankan orang beserta barang buktinya,"ungkap Wakapolda.

Pihaknya menyebut, 14 orang yang diamankan terdiri dari 7 orang ditangkap di wilayah Polresta Jayapura Kota, dan 7 orang lainnya ditangkap di wilayah hukum Polres Kabupaten Sentani.

Lanjutnya, untuk barang bukti dopis atau bom ikan, ditemukan di daerah Entrop. Namun pelaku berhasil melarikan diri meninggalkan barang bukti berupa 1 dopis dan sepeda motor. 

Wakapolda menegaskan, pelaku kepemilikan dopis ini akan dikejar hingga ketemu. Sebab menurutnya, tidak mungkin membuat satu saja tetapi bisa lebih, dan ini bisa membahayakan bagi seluruh warga.**