TNI Disebut Layaknya Gerombolan Ormas, Pangdam Cenderawasih Menyayangkan, Tegas Katakan Ini!

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat diwawancarai wartawan di lapangan Den Zipur Waena, Kota Jayapura, Senin (12/09)/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyayangkan pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon saat melakukan hearing dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa beberapa waktu lalu.

Saat memberikan pandangannya, Effendi menyebut TNI layaknya gerombolan (pengacau,red) yang sama dengan ormas karena telah membuat kegaduhan di tengah masyarakat.

Mulai kegaduhan di ruang publik  yang menyorot soal disharmonisasi di tubuh TNI menyusul isu tidak akurnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahcman, hingga kegaduhan karena ketidakpatuhan prajurit yang banyak terlibat kasus hukum. Seperti kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap 4 warga Nduga, dimana melibatkan 6 oknum anggota TNI, yang kemudian kasusnya menjadi sangat viral di tengah masyarakat.

"Berkaitan dengan statement (pernyataan, red), saya sangat menyayangkan. Bahwa TNI lahir dari rakyat, dengan sejarah perjuangan yang tidak mudah. Negara lahir dan terbentuk, begitu pula lahirnya TNI," ujar Pangdam Saleh kepada wartawan di Jayapura, Senin (12/09). 

"Oleh karena itu TNI adalah organisasi yang menjiwai dan dijiwai oleh kerakyatan. Tidak ada satupun negara di dunia yang TNI militernya itu bersifat gerombolan, TNI adalah sebagai alat pertahanan negara dan alat pemersatu bangsa, itulah kelebihan TNI Tentara Nasional Indonesia khususnya Angkatan Darat," tegasnya.

Jenderal Bintang dua didikan Kopassus ini secara tegas menyatakan, sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih, ia bertanggung jawab terhadap kondisi moril seluruh prajurit TNI Angkatan Darat yang berada dibawah komandonya.

Tudingan soal disharmonisasi, ketidakpatuhan prajurit terhadap atasan? Berkaitan dengan hal tersebut, Pangdam Saleh secara tegas menyatakan prajurit TNI Angkatan Darat hanya punya satu Komando.

"Azas komando hanya satu dalam operasi ataupun dalam penggunaan kekuatan, kita tetap melihat kepada bapak Panglima TNI. Sedangkan untuk pembinaan kekuatan, kita loyal pada Kasad," tegas mantan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kaskogabwilhan) 2 ini.  

Terkait tudingan tersebut, ia kembali menegaskan, bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi moril prajurit Kodam Cenderawasih.

"Moril pasukan tetap terjaga, kita punya soliditas kekuatan yang kuat. Apalagi Kodam Cenderawasih dalam tugas sehari-hari melaksanakan 2 fungsi tersebut menggunakan kekuatan dan pembinaan. Sekali lagi sebagai Pangdam cenderawasih, saya bertanggung jawan atas loyalitas atas prajurit dibawah saya," tandas Pangdam Saleh.**