MERAUKE, wartaplus.com - Pemerintah Provinsi Papua masih terus berkoordinasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di Papua Nugini terkait hilangnya dua kapal ikan asal Kabupaten Merauke yang masuk ke perairan perbatasan Papua Nugini - Australia.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua, Suzanna Wanggai kepada wartawan di Merauke, Rabu (24/08) mengatakan, perwakilan pemerintah RI dalam hal ini Kedutaan Besar RI di Post Moresby dan Konsulat RI di Vanimo, telah menelusuri dan berkoordinasi dengan otoritas terkait di Papua Nugini.
"Terpenting adalah bahwa sampai saat ini kita masih menunggu keberadaan dua kapal yang hilang tersebut. Mari kita sama sama berdoa, semoga ada konfirmasi dari pemerintah Papua Nugini sehingga ada titik terang," kata Susi kepada wartawan saat mendampingi Sekda Papua, Ridwan Rumasukun dalam rapat bersama Forkopimda Merauke dan stake holder perbatasan RI- PNG di kantor Bupati Merauke.
Dua kapal tersebut sebelum dilaporkan hilang, diketahui sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan di lokasi yang sama dengan kapal Kelvin 02 yang diberondong tembakan oleh tentara patroli keamanan PNG di perairan pula Tur, terletak di perbatasan antara PNG dan Australia.
Diduga kedua kapal telah ditangkap oleh patroli PNG. Oleh karena itu, lanjut Susi, pihak pemerintah RI terus berupaya untuk melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di PNG untuk mengetahui keberadaan mereka.
Susi menyebut, di dua kapal tersebut ada terdapat belasan Anak Buah Kapal (ABK) yang hingga kini belum diketahui nasib keberadaan mereka.**