WARTAPLUS - Ramadan menjadi bulan yang dinanti semua umat Muslim di penjuru dunia. Di bulan penuh berkah ini, kita berlomba untuk mendulang pahala dan berjalan ke arah yang lebih baik. Langkah paling sederhana untuk menjadi lebih baik bisa dimulai dari pemilihan produk yang digunakan atau dikonsumsi sehari-hari.
“Sebagai langkah menuju jalan yang lebih baik atau berhijrah, sebisa mungkin kita pasti akan mengikuti dan mendekatkan diri pada ajaran-ajaran-Nya. Salah satunya menjaga kesehatan mulut dan gigi merupakan hal penting yang harus kita perhatikan, terutama saat berpuasa,” ujar Hj. Syifa Fauzia, M.Art, Ketua Umum BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim) dalam acara yang diselenggarakan pasta gigi Sasha di Jakarta, Jumat (18/5).
Sebagian umat Muslim mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dalam menjaga kebersihan gigi, yaitu dengan menggunakan siwak. Siwak ialah salah satu bahan alami yang telah lama dipercaya dapat mengatasi masalah mulut dan gigi. Diketahui, tanaman dengan batang bengkok berbau khas ini efektif dalam menghilangkan endapan plak dan menjaga kebersihan mulut. Geng Sehat mau tahu lebih jauh tentang siwak, dan mengapa dipilih sebagai bahan campuran pada pasta gigi? Berikut penjelasannya.
Apa itu siwak?
Siwak berasal dari tanaman yang disebut Salvadore persica, yang tumbuh di sekitar Mekah dan Timur Tengah. Beberapa hadis menyebutkan manfaat siwak dalam menjaga kebersihan mulut. Oleh karena itu, siwak telah digunakan secara luas di kalangan umat Islam, mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hingga kini, siwak sangat dianjurkan dalam program kesehatan gigi preventif di negara-negara muslim.
Kandungan zat aktif pada siwak
Dokter gigi Nada Ismah, Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia, menjelaskan, penggunaan siwak sejak zaman dahulu memiliki alasan yang tepat. Di dalam siwak, terdapat 19 zat alami berupa fluor, sulfur, antiseptik astringent, klorin, berbagai minyak esensial, dan lain-lain. “Bahan aktif ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah berbagai masalah gigi serta mulut,” jelas drg. Nada Ismah, Sp.Ort,. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan siwak sebagai alat pembersih gigi dan mulut yang alami.
Cara menggunakan siwak
Siwak telah digunakan sebagai tradisi turun-temurun di banyak negara. “Mengunyah siwak di Jepang dikenal dengan koyoji, gesam bila di Hebrew, gisa di Aramaic, dan mastic di negara-negara lain. Ini membuktikan bahwa kayu siwak aman digunakan,” tambah drg. Nada.
Penelitian menyebutkan, siwak mengandung sejumlah senyawa yang bermanfaat untuk gigi, di antaranya:
- Antiseptik alami yang membunuh mikroorganisme berbahaya di mulut.
- Asam cokelat yang melindungi gusi dari penyakit, serta mencegah gigi berlubang, berwarna, dan membusuk.
- Minyak aromatik yang meningkatkan air liur.
“Karenanya, siwak juga sangat baik digunakan saat memasuki bulan puasa. Pasalnya, tidak adanya aktivitas mengunyah selama 12 jam lebih. Air liurpun jadi berkurang,” ujarnya lagi.