
JAYAPURA, wartaplus.com - Korem 172/Praja Wira Yakthi (PWY) menggelar Operasi Teritorial (Opster) TNI TW-III tahun 2022, di wilayah Kabupaten Nduga yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah konflik bersenjata di Papua.
Upacara pembukaan Opster dipimpin langsung Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring di Aula Makorem 172/PWY, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (02/08). Dihadiri Kasrem 172/PWY Kolonel Inf Bayu Sudarmanto, Para Kasi dan Kabalak serta Dandim.
Usai upacara pembukaan Opster, dilanjutkan dengan tatap muka bersama Tokoh Agama di wilayah Korem 172/PWY.
Kepada wartawan, Danrem JO menjelaskan jika kegiatan Opster tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Karena langsung menyasar daerah yang didiami oleh kelompok bersenjata.
"Opster kali ini memang sesuatu yang berbeda dari yang lalu, karena kita langsung ke sasaran masyarakat yangg membutuhkan di wilayah atau lingkungan kelompok bersenjata yakni di Nduga," ungkap Danrem.
Ia mengaku, sebelumnya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait pelaksanaan kegiatan Opster.
"Pemerintah daerah mersepon baik, kita tidak dihalangi. Nah sekarang tinggal bagaimana kita berkomunikasi dengan masyarakat, dan tokoh agama setempat," kata Danrem.
Ia menambahkan, beberapa waktu lalu, pemerintah daerah Nduga dalam hal ini Penjabat Bupati telah memberikan bantuan UMKM kepada masyarakat asli setempat.
"Menurut kami, ini kios-kios nya perlu kita siapkan juga. Oleh karena itu kami TNI akan membantu membangunkan kios-kios Orang Asli Papua, tidak semua hanya beberapa, karena kita juga punya anggaran terbatas," jelas Danrem.
Sementara itu terkait personil yang diturunkan lanjut Danrem sebanyak 150 personil gabungan TNI (Kodim, Lanud dan Lanal, red), Polri, Pemerintah dan masyarakat setempat. Kegiatan Opster yang dipusatkan di Distrik Kenyam akan berlangsung selama 2 bulan mulai 2 Agustus hingga 31 September 2022.
Adapun sasaran fisik meliputi pembangunan 7 unit kios masyarakat ukuran 3x4 meter, perehaban 1 unit Gereja Kemah Injil dan pembangunan 1 unit Kandang Babi.
Sedangkan sasaran non fisik meliputi melaksanakan pembimbingan teknologi kerajinan dan masakan, melaksanakan sosialisasi ekonomi rumah tangga, sosialisasi wasbang dan bela negara, memberikan penyuluhan pertanian serta pembagian sembako di masing-masing sasaran Opster.**