Terkesan dengan Kegigihan Penjual Cilok Pemuda Asli Papua, Danrem JO Janjikan Ini

Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menemui Zakeus Karoman yang berjualan cilok di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (20/07)/dok:Penrem172

SENTANI, wartaplus.com – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring disela-sela menjalankan tugasnya sebagai Abdi Negara, terkesan saat melihat seorang Putra Asli Papua (OAP) berjualan cilok di simpang jalan Genyem Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (20/07). 

Adalah Zakeus Keroman atau biasa dipanggil Naftali  (19) pemuda asal dari Kwelamdua, Kabupaten Yahukimo yang gigih berjualan cilok demi menggapai cita-citanya sebagai guru.

Kepada wartawan, Danrem mengaku sangat bangga dan mengapresiasi kegigihan Naftali yang berjualan cilok menggunakan motor gerobaknya mengelilingi wilayah Sentani. 

“Tadi saya melintas di Sentani dan melihat anak papua naik motor berjualan cilok. Ini menarik buat saya karena tidak banyak yang saya lihat seperti ini. Rupanya setelah kita tanyai ternyata anak ini sempat kuliah di Sekolah Tinggi Teologia Sentani, tetapi putus disemester dua karena tidak memiliki uang. Akhirnya ia memutuskan untuk berjualan cilok sembari menabung untuk bisa kuliah lagi,” kata Danrem.

Ia mengaku bangga dengan Zakeus yang tidak malu untuk berjualan cilok untuk kuliah. 

“Saya apresiasi tekad dan semangat pantang menyerahnya,” ungkap Danrem.

Setelah berdiskusi dengan Zakeus, Danrem berniat untuk membantunya dalam melanjutkan pendidikan di bangku kuliah di STAKPN Sentani.

“Yang pertama kami akan bantu dalam mengurus hingga masuk di kampus tersebut. Tapi dengan syarat tidak boleh putus kuliah dan tidak boleh berhenti berusaha, kita berharap dari hal kecil yang kita lakukan ini bisa bermanfaat bagi Zakeus,” tuturnya.

Danrem berharap, para generasi muda Papua juga ikut bangkit dan melanjutkan pendidikan sesuai dengan harapan orang tua. 

“Seperti Zakeus, orang tua laki-laki sudah tidak ada hanya tersisa ibunya yang seorang petani di kampung. Untuk itu kepada saudara-saudara kita anak-anak Papua yang lainnya jangan pernah menyerah, terus berusaha dan bekerja keras. Kalau untuk sekolah kita harus berjuang agar tidak putus sekolah serta melakukan pekerjaan yang diberkati oleh Tuhan,” pungkasnya.

Sementara itu, Naftari saat ditemui mengaku telah berjualan cilok selama 4 bulan. Uang yang selama ini dikumpulkan, sebagian digunakan untuk membeli tiket pesawat adiknya yang akan melanjutkan pendidikan dibangku SMK di Jayapura.

“Saya ingin melanjutkan kuliah karena saya ingin menjadi seorang guru. Saya juga ingin memotivasi anak-anak Papua lainnya untuk tidak melakukan hal-hal negatif seperti mabuk dan lainnya. Dengan adanya bantuan dari Tentara ini saya semakin semangat untuk melanjutkan kuliah lagi dan saya juga semangat untuk melanjutkan usaha berjualan cilok agar bisa membiayai kuliah,” ujarnya.**