Apa Kata Dunia

Dikunjungi Pertamina, Gubernur Waterpauw Singgung Antrian di SPBU Timbulkan Kemacetan

Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si menerima kunjungan Executive General Manager Pertamina Regional Maluku Papua beserta jajaran diruang kerjanya, Kamis (14/7/2022)/Istimewa

MANOKWARI ,wartaplus.com - Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si menerima kunjungan Executive General Manager Pertamina Regional Maluku Papua beserta jajaran diruang kerjanya, Kamis (14/7/2022).

Executive General Manager Pertamina Regional Papua Maluku, I Ketut Permadi menyampaikan tupoksi pelayanan kebutuhan energi masyarakat di Papua Barat. Selain itu membahas upaya memastikan subsidi BBM tepat sasaran.

Diuraikan Permadi, secara nasional melakukan registrasi pengguna BBM subsidi melalui website My Pertamina. Dipaparkan penggunaan solar dan pertalite akan didata serta mendapat QR Kode, menjadi dasar pembelian di SPBU. Tujuannya tidak ada pembelian secara berulang-ulang dan meminimalisir antrian di SPBU setempat.

"Subsidi tepat My Pertamina.id. ini sementara kita sosialisasi dan registrasi pararel, di Papua sudah laksanakan dari Organda dan kami bantu registrasi. mudah-mudahan antrian di SPBU bisa kita kurangi karena pembelinya tidak berulang,"ujar Executive General Manager Pertamina Regional Papua Maluku.

"Kami mohon dukungan dari Bapak Gubernur bisa lakukan di Papua Barat, pertama di Kabupaten Sorong. Program registrasi subsidi tepat itu SPBU besar, untuk Papua barat sebanyak 30,"tambahnya.

Mendengar penjelasan tersebut, Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si malahan masalah antrian BBM telah menjadi pemandangan sejak lama sehingga perlu mencari solusi. "Sejak saya Kapolda sudah ada antrian,"singgungnya

Selanjutnya rute distribusi BBM yang berawal dari terminal Wayame (Ambon) menuju ke Biak dan menemukan beberapa daerah di Papua Barat.

Menurut Gubernur Waterpauw jalur distribusi yang terbilang cukup mempengaruhi pasokan di daerah sehingga kedepan akan koordinasi pihak terkait tentang hal yang dimaksud. Seperti halnya Kota Sorong yang sejak dahulu dikenal dengan sebutan Kota Minyak perlahan mulai redup.

"Saya lewat jalan, pertama karena ini yang kita lewati setiap hari, apa kata dunia, didepan mata itu. Kita cari solusi kalau memang mau Sorong yang dibesarkan, mari kita bicara. Sorong kota minyak yang dikenal dari zaman Belanda. Kita cari solusi dulu, "Gubernur Waterpauw.

Matakan Dulu

Terkait usulan pihak Pertamina tentang registrasi website My.Pertamina akan dimatangkan melalui rapat bersama. Pengakuan Gubernur Waterpauw kondisi Papua Barat berbeda dengan daerah lain sehingga kebutuhan BBM sangat menjadi perhatian.

"Sistim yang mau dibangun menurut saya, kita hitung baik karena dinamika pembangunan daerah Papua Barat tinggi. Saran saya pertimbangkan dulu karena Papua tidak sama dengan daerah lain," kata Gubernur Waterpauw menanggapi penjelasan pihak Pertamina. "Kalau mengenai kemaslahatan masyarakat saya biasanya tembusannya ke atas,"ucapnya.

Gubernur Waterpauw juga akan mengadakan pembahasan internal dengan OPD terkait dan dalam agenda rapat besar yang melibatkan Pertamina dan Forkopimda. Kabarnya regulasi penanangan penggunaan BBM subsidi Pertalite dan Solar akan digodok agar tepat sasaran.

"Kita harus siap mengatur, semacam Pergub untuk melarang, kalau ekonomi Ya keekonomian kalau industri tidak boleh. Jika kita melakukan tindakan sama-sama, kalau kita melakukan tindakan tegas," tegasnya.

"Solusi kita cari dan operasional kita tertibkan. Minggu depan mungkin kondisikan kita, apa yang dari Pertamina dan apa dari kita. Rapat juga antara perjalanan BBM, jika ada solusi untuk permuda dan pasokan bisa tambah,"tandasnya.

Turut hadir Manager Legal Regional Papua Maluku, Aditya P Manjorang, Manager Comrel Regional Papua Maluku, Eddy Mangun, Sales Area Manager Papua/PB, Alam Kanda, Fuel Terminal Manager Manokwari, James W Muabuay, dan Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat, Muh . Bisma Abdilah.

Gubernur Papua Barat Dibantu Asisten III Setda Papua Barat, Kepala Bappeda, Kadis Koperasi dan UKM, Kadis Kominfo Perstatik, Kepala BRIDA, Kadis ESDM, dan Kepala Biro Perekonomian Setda Papua Barat. *