JAYAPURA, wartaplus.com - Kepolisian Daerah Papua mencatat terjadi peningkatan gangguan keamanan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada semester pertama tahun 2022.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fachiri menyebut, terjadi peningkatan sebanyak 10 kasus dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
"Selama periode Januari hingga Juni 2022, dilaporkan ada 44 kasus gangguan keamanan yang dilakukan KKB. Dari 44 kasus Tersebut 20 orang dilaporkan tewas, sementara dari pihak KKB ada 4 orang tewas," ungkap Kapolda saat memberikan paparan terkait kinerja Kepolisian Daerah Papua Semester I tahun 2022 di Mapolda Papua, Kamis ( 30/6/2022)
Kegiatan ini dihadiri olah jajaran Pejabat Utama Polda Papua, Kapolres dan para awak media.
Kapolda menjelaskan, dari 44 kasus tersebut terdiri dari kasus penembakan, kontak tembak, penganiayaan, pembakaran dan perampasan senjata api.
"Banyak nyawa yang melayang akibat aksi mereka (KKB), Laporan yang saya terima ada 12 warga sipil, 7 anggota TNI dan 1 anggota Polri yang meninggal akibat ulah KKB," akunya.
Adapun daerah yang terbanyak mendapat gangguan KKB, sebut Kapolda, yaitu Kabupaten Puncak 20 kasus, Pegunungan Bintang dan Nduga masing-masing 5 kasus.
Lalu Kabupaten Yahukimo dan Intan Jaya masing-masing 3 kasus. Sementara Kabupaten Puncak Jaya, Mimika, Paniai, Nabire, Jayawijaya dan Deiyai masing-masing 1 kasus.
"Khusus untuk warga sipil kami sudah berulang kali ingatkan agar tidak menjangkau wilayah-wilayah yang rawan, tapi mereka masih saja kesana dengan alasan mencari nafkah," ujar Kapolda.
Sementara kepada Aparat TNI-Polri, Kapolda Fakhiri mengingatkan agar selalu waspada dan menjalankan SOP khususnya di daerah rawan.
"Harus Selalu waspada dan jangan lengah, perhatikan SOP saat berada di daerah konflik, memang itu resiko sebagai aparat, tapi bisa kita cegah bila selalu waspada," ujarnya mengingatkan.**