BALI, wartaplus.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua berangkatkan 25 jurnalis Papua ke Provinsi Bali, dalam rangka mengikuti kegiatan Media Gathering, yang berlangsung selama tiga hari (10 -12 Juni 2022).
Mengusung tema "Peningkatan Kapasitas Wartawan", puluhan jurnalis pos ekonomi ini, menerima materi pelatihan yang diberikan tiga narasumber antara lain Hatim Varabi, Wakil Redaktur Pelaksana Koran Sindo yang membawakan materi dengan judul "Mengenal Konvergensi Media", lalu Faizal Kurniawan Asisten Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia dengan materi soal Transformasi Sistem Pembayaran di Era Digital dan Agni Alam Awirya, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua yang memaparkan soal Potensi Sumber Pertumbuhan Baru dan Dukungannya Bagi Ekonomi Pembangunan di Papua.
Kegiatan pelatihan
Usai pelatihan, para jurnalis kemudian diajak mengunjungi Bank Sampah (Tempat mengelola limbah sampah) yang ada di Bali dan Desa Penglipuran yang merupakan desa wisata dan tercatat sebagai salah satu desa terbersih di Indonesia.
Kepala Perwakilan BI Papua, Juli Budi Winantya dalam sambutannya berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan para jurnalis dalam mengembangkan tulisannya di bidang ekonomi.
"Semoga melalui kegiatan ini jadi bekal bagi para jurnalis dalam memperkaya penulisan beritanya. Sehingga bisa turut berkontribusi dalam pembangunan melalui karya karya jurnalistiknya," harap Juli.
Terkait kunjungan ke Bank Sampah dan Desa Wisata Penglipuran, Juli berharap, semoga bisa mendorong implementasi yang sama di Papua.
"Bagaimana pemerintah daerah Bali menerapkan ini seperti pengelolan sampah dan desa wisata. Semoga bisa diimplementasikan di Papua, sehingga bisa jadi salah satu sumber potensi pertumbuhan ekonomi baru," harapnya lagi.
Kepala BI Papua berbincang dengan Kepala Desa Penglipuran
Konvergensi Media
Hatim Varabi dalam materinya menekankan soal pentingan konvergensi media di era digital saat ini.
Menurut ia, selain dituntut untuk menyajikan berita yang lebih cepat, jurnalis juga dituntut untuk menghadirkan berita yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Digitalisasi adalah salah satu perkembangan teknologi yang merubah ruang berita. Memungkinkan informasi didapat dan disebar luaskan secara cepat.
"Akhirnya, perkawinan antara media konvensional dengan media baru tersebut mampu menghasilkan sistem kerja dan pengolahan berita yang baru," ujarnya .
Hatim mengaku saat ini banyak organisasi media yang mendistribusikan konten mereka dari
media konvensional seperti TV, radio, dan media cetak ke media online.
"Dengan adanya media online, masing-masing organisasi akan dapat meningkatkan kapasitasnya. Semisal media cetak, dengan memiliki media online ia dapat mengolah beritanya menjadi video, galeri foto, dan ruang berita yang lebih luas dibandingkan versi cetak," paparnya.
Asisten Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Faizal Kurniawan mengatakan, melalui berbagai program digitalisasi sistem pembayaran diyakini akan terus mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan digital nasional saat ini dan ke depannya. Salah satunya strategi perluasan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) baik di sisi demand maupun supplay.
"Dari sisi supplay, perluasan merchant difokuskan pada UMKM, sedangkan dari sisi demand yakni peningkatan pengguna QRIS akan terus didorong dengan target tambahan 15 juta pengguna baru di akhir 2022," urainya.
Para jurnalis berswafoto di Desa Wisata Penglipuran
Pertumbuhan Ekonomi Baru
Sementara itu, Agni Alam Awirya, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua menyebut saat ini pertumbuhan ekonomi Papua masih digerakkan oleh sektor pertambangan dan penggalian, terlihat dari tingginya korelasi pertumbuhan tahunan PDRB tambang & PDRB total.
Agni menyebut, sektor pariwisata menjadi salah satu yang bisa didorong untuk pertumbuhan ekonomi Papua selain sektor pertanian dan perikanan. Sebab bisa memberikan peningkatan PDRB maupun penyerapan tenaga kerja secara signifikan.
"Ketiga sektor tersebut memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Papua kedepannya. Namun, terdapat tantangan pada sektor pariwisata, terutama terkait inflasi pada komoditas angkutan udara," tukasnya.
BI Papua berperan dalam mewujudkan ekonomi yang lebih stabil dan tidak bergantung pada pertambangan. Beberapa program kerja, antara lain: program ekonomi hijau dan juga di level masyarakat seperti contoh Bank Sampah dan Desa Wisata berbasis lingkungan.**