JAKARTA, wartaplus.com - Gagasan menjadikan Papua sebagai Provinsi olahraga mengemuka sejalan dengan prestasi yang dicapai Provinsi Papua pada PON XX dan PEPARNAS XVI di 2021 lalu.
Suatu prestasi yang dicapai dari persiapan panjang dan tekad yang kuat untuk menunjukkan bahwa Papua mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam event olahraga terbesar di Indonesia.
Ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Olah Raga dan Pemuda Papua, Alexander Kapisa membacakan sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun pada acara Launching dan Diskusi Strategis Kolaborasi Papua Menuju Provinsi Olahraga, berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (20/05).
Diungkapkan Alex, dorongan untuk Papua menjadi Provinsi Olahraga karena tersedianya sarana dan prasarana olahraga di Papua.
“Saat ini terdapat 28 venue olahraga yang berstandar internasional atau telah disertifikasi secara internasional oleh masing-masing federasi cabang olahraga dengan total nilai asset sebesar Rp5 triliun,” ungkapnya.
Untuk mendukung Papua menjadi Provinsi Olahraga, juga telah dilakukan kajian akademis bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Cendrawasih terkait layak tidaknya Papua menjadi Provinsi Olahraga di Indonesia.
Diharapkan, seluruh stakeholders olahraga dapat memahami pentingnya Papua ditetapkan sebagai Provinsi Olahraga.
“Sangat diharapkan dari acara hari ini kita dapat memahami arti pentingya Papua ditetapkan menjadi provinsi olahraga. Venue-venue yang ada perlu di manfaatkan dengan baik. Tentunya kerjasama Pemerintah, KONI, KOI dan seluruh stakeholders olahraga nasional, sangat kami harapkaan sehingga kita mempunyai komitmen yang sama membangun olahraga Indonesia dari dimana matahari terbit pertama kali di bumi pertiwi ini," tutup Alex.
Launching Papua menuju Provinsi Olahraga ditandai dengan melakukan pemukulan tifa secara Bersama-sama oleh Plt. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Deputi IV Kemenpora, Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Produk Unggulan dan Infrastruktur, Wakil Ketua Komisi V DPRP, Wakil Sekjen KONI, dan Tim Universitas Cendrawasih.**