JAYAPURA, wartaplus.com - Selama dua pekan terakhir, warga Kota Jayapura, Papua dibuat resah dengan sejumlah informasi yang beredar di media sosial dan juga grup whatsaap terkait beberapa kejadian seperti terjadinya penembakan di jalan Nafri, lalu informasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah turun ke kota, informasi soal demo Papua Merdeka, Rabu, 8 Maret, dan yang terakhir informasi soal terjadinya pemalakan dan pemerkosaan di kawasan Angkasa, Distrik Jayapura Utara.
Informasi ini diklaim oleh Polisi sebagai informasi hoax atau palsu, termasuk informasi kasus pemalakan dan pemerkosaan dengan korbannya sepasang remaja
Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra kepada wartawan, Senin (07/03) mengatakan, informasi yang beredar di grup grup whatsaap tersebut dapat dipastikan adalah hoax atau tidak benar.
"Kalau dilihat dari waktu kejadian hari Minggu 6 Maret 2022, pukul 08.00 Wot di cafe, itu sudah tidak masuk akal, mana ada cafe yang buka di waktu yang tertera di laporan tersebut," ucap Jahja.
Ia menyebut di hari dan waktu tersebut, pihaknya tidak ada menerima lapooran terkait kejadian yang dimaksud.
"Kami sudah pastikan tidak ada kejadian itu, pagi siang dan malam, kami patroli bahkan pospol Angkasa yang tercantum di informasi yang beredar itu, sama sekali tidak pernah menerima laporan itu," tegas Jahja.
Sementara terkait foto yang beredar, Jahja menegaskan, foto tersebut adalah foto korban kekerasan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Itu korban curas di Wamena yang terjadi Sabtu, 5 maret lalu," kata Jahja
Ia mengimbau kepada warga Kota Jayapura, khususnya di wilayah hukum Polsekta Jayapura Utara agar tidak terprovokasi dengan isu hoax yang banyak beredar belakangan ini.
"Kami mintta warga tidak perlu khawatir, kami dari Kepolisian siap memberikan pelayanan prima untuk kenyamanan masyarakat Kota Jayapura, khususnya di wilayah hukum Polsek Jayapura Utara,' tegas Jahja.**