PUNCAK, wartaplus.com - Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyebut pelaku penyerangan dan penembakan prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (03/03) siang, berjumlah 15 orang dan membawa tiga pucuk senjata api laras panjang.
"Dari informasi yang kami terima ada sekitar 15 orang anggota Kelompok Separatis Teroris (KST) yang menyerang. Mereka membawa senjata laras panjang sebanyak 3 pucuk," ungkap Kapendam dalam keterangan persnya, Kamis (03/03) malam.
Akibat penyerangan tersebut, satu personil satgas, Pratu Heriyanto tertembak di bagian leher. Beruntung korban selamat dan dalam kondisi stabil.
Jumat (04/03) pagi, korban telah dievakuasi dari Beoga ke Timika untuk penanganan medis lebih lanjut.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban tertembak saat bersama sejumlah personil Satgas Kodim lainnya tengah melakukan patroli dan hendak memperbaiki pipa saluran air yang rusak.
"Saat sedang memperbaiki saluran air, tiba tiba KST datang menyerang dan menembaki. Dari informasi yang kami terima ada sekitar 15 orang yang menyerang. Mereka membawa senjata laras panjang sebanyak 3 pucuk," ungkap Kapendam.
Ia menambahkan, wilayah Kampung Dambet berjarak 15 kilometer dari kampung Kago, dimana sehari sebelumnya KST juga diduga telah melakukan penyerangan terhadap pekerja dari PT.Palaparing Timur Telematika (PTT) yang tengah melakukan perbaikan tower BTS Telkomsel. Dari penyerangan itu, sebanyak 8 orang meninggal dunia.**