Cakupan Vaksinasi Anak di Kabupaten Jayapura Masih Minim, Ini Penyebabnya

Vaksinasi anak di Lanud Silas Papare Sentani, Kabupaten Jayapura/dok.Humas Lanud SPR

SENTANIwartaplus.com - Cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Jayapura, Papua masih sangat minim. Ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie kepada wartawan di Sentani, Jumat (14/01) lalu.

Menurut Khairul Lie penyebab minimnya vaksinasi anak disebabkan karena masih adanya kekhawatiran dari pihak orang tua untuk anaknya divaksin.

"Banyak orang tua yang takut anaknya divaksin karena terpengaruh informasi hoax yang beredar di masyarakat," ungkap Khairul.

Vaksinasi anak masih minim, padahal kegiatan vaksinasi sudah dilaksanakan sejak 3 Januari 2022.

“Sejak satu minggu lalu kita sudah mulai vaksin Covid pada anak-anak usia 6-11 tahun. Namun antusias anak ikut vaksin masih sangat kurang , jadi kita nanti akan lakukan lewat sekolah-sekolah,” ujarnya.

“Anak yang akan di vaksin ini kan tergantung pada orang tuanya, kalau orang tua  sudah di vaksin pasti dorong anaknya untuk di vaksin karena punya pengetahuan yang luas. Jadi kalau orang tua menolak pasti anaknya tak di vaksin,” sambungnya.

Kurangnya kepercayaan orang tua terhadap vaksin ini, lanjut Khairul Lie, menjadi soal untuk mencapai target pelaksanaan vaksin bagi anak- anak terutama dalam mengikuti sekolah tatap muka.

“Sebaiknya di vaksin dulu baru melakukan sekolah tatap muka, kalau ada yang melanggar ya kita lakukan pendekatan,” jelas Khairul

Ia menyebut, pihaknya telah menyiapkan 22 ribu lebih dosis vaksin untuk anak-anak. 

“Kita harap orang tua mendorong anak-anaknya untuk vaksin demi kesehatannya,” harapnya.

Khairul Lie juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan imunitas tubuh sebelum virus corona datang serangan ketiga, sebab diperkirakan oleh ahli pada bulan Pebruari 2022 akan ada serangan ketiga virus corona.

“Serangan ketiga ini adalah Omicron, akan dua kali lipat dari kasus virus corona pada waktu bulan Juli 2021 lalu dimana pada saat itu rumah sakit kita penuh, setiap hari menguburkan orang meninggal karena Covid,” tuturpnya.**