Ilustrasi Impor Nonmigas/Google
JAYAPURA,-Impor Papua pada April 2018 tercatat senilai USD50,10 juta atau menurun 13,02 persen bila dibandingkan dengan impor pada Maret 2018 yang senilai USD57,60 juta. Neraca perdagangan Papua pada April 2018 mengalami surplus sebesar USD302,46 juta.
Diungkapkan Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Bambang Ponco Aji, Impor Papua pada April 2018 tercatat senilai USD50,10 juta yang terdiri dari impor migas senilai USD19,81 juta dan impor nonmigas senilai USD30,29juta.
"Dibandingkan Maret 2018, nilai impor Papua mengalami penurunan sebesar 13,02 persen yang dipengaruhi oleh menurunnya nilai impor nonmigas sebesar 22,22 persen (turun USD8,65 juta). Komoditi migas yang diimpor seluruhnya berupa bahan bakar kendaraan bermesin diesel," ujar Bambang, dalam keterangan persnya, Kamis (17/5).
Sedangkan, kata Bambang, komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar adalah bagian dari mesin yang dioperasikan secara elektrik yang memiliki nilai USD2,59 juta atau sebesar 8,56 persen dari total nilai impor komoditi nonmigas. Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-April 2018 senilai USD172,10 juta atau meningkat 28,37 persen bila di bandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-April 2017 yang senilai USD134,06 juta.
"Neraca perdagangan Papua pada April 2018 mengalami surplus sebesar USD302,46 juta. Secara kumulatif, neraca perdagangan Papua pada Januari-April 2018 juga mengalami surplus sebesar USD1.247,34 juta," jelasnya.
Lanjut dijelaskan Bambang, Impor 10 golongan nonmigas utama pada April 2018 tercatat senilai USD26,99 juta atau menurun 18,93 persen bila dibandingkan Maret 2018 yang sebesar USD33,29juta. Golongan barang nonmigas utama yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar USD3,05 juta, Mesin/peralatan listrik sebesar USD1,90juta, dan Barang-barang dari besi dan baja sebesar USD1,29 juta.
Sementara itu, nilai impor golongan nonmigas lainnya juga mengalami penurunan sebesar 41,60 persen atau berkurang senilai USD2,35 juta. Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan nonmigas utama pada periode Januari-April 2018 mengalami peningkatan sebesar 17,67 persen, yaitu dari USD86,02 juta menjadi USD101,21 juta.
"Peningkatan tersebut didorong oleh naiknya nilai impor golongan Barang-barang dari besi dan baja sebesar USD10,41 juta (naik 63,39 persen). Sementara total nilai impor kumulatif
golongan nonmigas lainnya turun sebesar 6,93 persen atau berkurang USD0,99 juta. Impor 10 golongan nonmigas utama memberikan andil 58,81 persen terhadap total impor kumulatif Januari-April 2018," ungkapnya.
Ditambahkannya, tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada April 2018 adalah Australia dengan impor senilai USD27,91 juta (55,70 persen), Singapura USD19,81 juta (39,54 persen), dan Jepang USD1,68 juta (3,35 persen).*