Berbekal Lampu Senter, Satgas Pamtas di Papua Bantu Persalinan Ibu di Tengah Hutan

prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 123/RW yang bertugas di Pos Yakyu menolong persalinan seorang ibu di tengah hutan di kampung Rawa Biru, Distrik Sota Merauke, Papua/dok.Pendam17

MERAUKEwartaplus.com - Hari menegangkan dirasakan prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 123/RW yang bertugas di Pos Yakyu, tatkala harus berhadapan dengan situasi darurat untuk menyelamatkan dua nyawa manusia.

Peristiwa menegangkan ini terjadi di Kampung Rawabiru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, Sabtu (04/12) malam. Saat itu, prajurit TNI yang tergabung dalam Kolakopsrem 174/ATW harus menolong seorang ibu yang hendak melakukan persalinan.

Dansatgas Yonif 123/RW Letkol Inf Goklas Silaban menuturkan, saat prajuritnya tengah berada di Pos didatangi seorang warga melaporkan bahwa ada seorang ibu yang sedang hamil tua membutuhkan bantuan medis. Ibu tersebut sedang berada di tengah hutan.

"Salah satu pos kami yang berada di Pos Yakyu dengan sigap merespons informasi itu dan bergerak menuju lokasi," ungkap Dansatgas Silaban.

Tiba di lokasi, prajurit menemukan ternyata ibu hamil bernama Novita dalam kondisi mengkhawatirkan. Bayi yang dikandungnya sudah waktunya untuk lahir. Sementara situasi di lokasi tidak memungkinkan. 

"Mama Novita tak henti menjerit histeris karena alami kontraksi hebat. Jadi saat itu Ibu Novita sedang menemani sang suami untuk berburu di hutan. Dan di tengah jalan harus diambil tindakan persalinan darurat," jelasnya.

Dalam kondisi itu, lanjut Dansatgas, akhirnya prajurit TNI langsung melaksanakan tindakan medis darurat untuk menyelamatkan nyawa Novita dan bayinya.

"Dengan peralatan medis seadanya dan penerangan hanya menggunakan lampu senter, prajurit kesehatan Yonif 123/Rajawali yang sebelumnya sudah berkonsultasi kepada Dokter Satgas  Lettu Ckm dr. Bintang Karlien Ass.Eng, membantu proses persalinan," jelas Dansatgas.

"Buat persalinan darurat itu berhasil dengan baik. Bayi lahir dan nyawa mama Novita berhasil diselamatkan," tambahnya.

Menurut Komandan Pos TNI Yakyu, Letda Darwin Simanulang, saat itu memang tak mungkin membawa mama Novita ke tempat persalinan yang layak. Sebab ia sudah mengalami kontraksi dan pendarahan hebat, sehingga segera harus dilakukan penanganan medis dan akhirnya mama Novita harus melakukan persalinan darurat di perkebunan pisang. 

"Bayi perempuan yang dilahirkan merupakan anak ketujuh dengan suaminya bernama Daniel. Keluarga itu sangat berterima kasih atas pertolongan darurat yang telah diberikan prajurit Satgas Pamtas Yonif 123/RW Rajawali," pungkas Letda Darwin Simanulang.**