WARTAPLUS - Polisi kembali melakukan disposal (memusnahkan dengan meledakkan) barang bukti milik pelaku serangkaian teror di Surabaya dan Sidoarjo. Pemusnahan tersebut dilakukan di Pusat Pendidikan Brimob, Watu Kosek, Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (16/5) 10.15 pagi.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan ada sekitar tiga truk barang bukti berupa bom dan bahan peledak yang dimusnahkan.
"Karena terlalu banyak barang bukti yang ada di (Mako Brimob) Medaeng pada jam 10.15 WIB bertempat di Watukosek, Pusdik Brimob, dimusnahkan sekitar 3 truk," ujarnya di Mapolda Jatim, Rabu (16/5).
Adapun barang bukti yang disimpan merupakan hasil sitaan dari pelaku penyerangan tiga gereja di Surabaya, pelaku bom bunuh diri di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, dan penindakan terhadap terduga teroris yang terkait dengan serangkaian aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo.
Frans menjelaskan jumlah bom aktif dan bahan peledak dalam jumlah banyak, yang menjadi alasan mengapa dalam penggerebekan Rusunawa, tidak bisa diberikan akses. Dia menyebutkan bahwa jumlah peledak di Rusunawa cukup banyak.
"Ini cukup banyak makanya itu menjadi alasan kita tutup lokasi karena masih banyak dikarenakan banyak bahan aktif yang berfungsi makanya kita tidak bolehkan orang Rusunawa masuk ke rusunawa karena bahan aktif cukup banyak," jelasnya. [net]