KSAD Jenderal Dudung Jamin Kesejahteraan Prajurit Bertugas di Papua

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman berfoto bersama Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Ign. Yogo Triyono dan jajaran di Makodam Cenderawasih, Selasa (23/11)/Andi Riri

JAYAPURAwartaplus.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman melakukan kunjungan kerja perdananya ke Bumi Cenderawasih Papua, usai dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, pada 17 November lalu.

KSAD Dudung yang didampingi istri Ny. Rahma Setyaningsih mengawali kunjungan kerjanya dengan memberikan pengarahan kepada prajurit TNI di Markas Batalyon Raider 754/ENK20/3 Kostrad di Timika, Selasa (23/11/2021) pagi, selanjutnya terbang ke Jayapura dan melanjutkan pemberian arahan kepada jajaran Prajurit Kodam XVII/Cenderawasih.

Kepada wartawan di Makodam Cenderawasih, Rabu siang, mantan Panglima Kostrad ini membeberkan alasannya memilih Papua sebagai daerah pertama yang dikunjungi usai dilantik.    

"Memang saya sudah niat pada saat saya dilantik sebagai Kepala Staf TNI AD, prioritas pertama saya akan lihat daerah operasi, seperti Timika maupun daerah lainnya di Papua. Saya ingin melihat anak-anak saya bagaimana kesulitan mereka di lapangan saat bertugas,' ungkap Kasad didampingi Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.

Ia tidak ingin melihat para prajuritnya merasa sendirian dalam melaksanakan tugas di Papua yang dikenal sebagai daerah rawan konflik bersenjata.

"Artinya jangan mereka (prajurit) mengalami kesulitan saat bertugas di lapangan. Oleh karenanya kita harus berikan sepenuhnya, sarana dan prasarana yang memadai," tegas Dudung.

Mantan Pangdam Jaya ini pun secara tegas siap menjamin kesejahteraan seluruh prajurit dan keluarganya yang bertugas di Papua.

"Saya sudah sampaikan kepada Pangdam Cenderawasih bahwa kesejahteraan prajurit di Papua ini akan menjadi prioritas utama. Saya akan menjadikan satuan disini tidak akan kesulitan dalam mendapatkan perumahan maupun kesejahteraan lainnya, karena disini biaya hidup cukup mahal, sehingga jangan sampai prajurit terlalu banyak berpikir masalah sarana dan prasarana, nanti akan kita dukung," tegas Dudung.

"Lebih baik prajurit berpikir tentang bagaiman kemajuan bangsa dan negara, kita lakukan sepenuh hati , kita cintai Papua, maka rakyat Papua akan mencintai kita semua," pungkas ia.**