JAYAPURA, wartaplus.com - Evakuasi jenazah Gabriela Meilan, salah satu tenaga kesehatan yang meninggal dunia saat penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, kembali ditunda.
Penundaan ini akibat, helikopter yang sedianya akan melakukan evakuasi korban ditembaki KKB
Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) XVII/Cendrawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi kepada wartawan mengatakan, penembakan terhadap helikopter TNI terjadi saat proses evakuasi 9 tenaga kesehatan dan satu anggota TNI dari Distrik Kiwirok menuju Jayapura, Jumat (17/09) siang
“Pada saat anggota kita lakukan evakuasi pertama ternyata helikopter kita ditembaki KKB, jadi proses evakuasi kedua kita hentikan,”kata Kasdam
Ia menjelaskan, petugas baru mengetahui terjadi penembakan usai mengevakuasi para korban ke Jayapura.
Saat hendak melakukan evakuasi kedua terhadap korban Gabriella Meilan, ternyata setelah diperiksa kondisi heli terdapat sejumlah bekas tembakan
“Jadi evakuasi kita lanjutkan Sabtu besok, tetapi kita akan lihat kondisi cuaca di lokasi dan juga kondisi helikopter kalau sudah diperbaiki,”ujar Kasdam.
Kasdam menyebutkan, saat ini di Kiwirok sudah ada anggota yang di tempatkan di Pos Satgas Pamtas ditambah personil Koramil.
Pihaknya juga telah menggeser sebanyak satu pleton pasukan dari Yonif 751 Raider dan Satgas Pamtas 403/WP untuk memperkuat pengamanan dan pengejaran terhadap para pelaku
Ketika ditanya pos TNI terdekat ke Kiwirok, Kasdam menuturkan, anggota menuju pos tersebut dari Oksibil harus berjalan kaki selama satu hari, namun jika menggunakan pesawat jarak ditempuh selama 30 menit.
Kasdam mengaku, selama ini di Kampung Kiwirok tidak ada gangguan keamanan dari KKB, namun sejak penangkapan dua anggota KKB kelompok Lamek Taplo, mereka tidak menerima dengan melakukan pembakaran fasilitas publik.
“Kelompok KKB Lamek Taplo ini marah, mereka menginginkan anggotanya dilepas dan senjatanya minta dikembalikan,” kata Kasdam.
Sembilan nakes yang berhasil di evakuasi adalah dokter Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Setya, Lukas Luji Patra, Siti Khodijah, Katriyanti Tandila dan Kristina Sampe Tonapa serta anggota Satgas Pamtas,Prada Ansyar.**