JAYAPURA,wartaplus.com - Pertamina MOR VIII Papua Maluku kesulitan mengangkut Aviation Gasoline (AVGAS) atau bahan bakar penerbangan, sebagai bahan bakar cabang olahraga Aerosport yang akan dipertandingkan pada PON XX Papua.
Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Papua Maluku. Subholding Commercial & Trading, Edi Mangun menuturkan guna mendukung suksesnya PON, Pertamina menyediakan segala kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) yang akan digunakan saat kebutuhan PON.
Salah satunya adalah BBM untuk cabang olahraga aerosport, yang sebelumnya cabor aerosport telah mengirimkan surat ke Pertamina sekitar 2-3 minggu lalu untuk disediakan AVGAS.
“Atas dasar surat ini, kami menyiapkan AVGAS yang diproduksi di kilang minyak RU Cilacap. Surat permintaan dari cabor langsung diteruskan ke Dirut Pertamina dan di ACC langsung oleh Ibu Dirut dan disiapkan sekitar 41 drum Avgas dari Cilacap, lalu digeser ke Surabaya untuk memudahkan pengiriman ke Papua,” kata Edi, Selasa (14/9/2021).
Hanya saja, sampai saat ini AVGAS masih tertahan di Surabaya karena tak ada surat dari PB PON, sebagai salah satu syarat administrasi pengiriman AVGAS itu untuk kepentingan PON.
“AVGAS ini kan BBM yang berisiko. Untuk kelengkapan administrasi surat jalan khususnya bagi transportir yang akan membawa Avgas ke Papua dibutuhkan surat dari PB PON. Tapi sampai detik ini surat itu belum ada. PB PON belum melaksanakan pembelian AVGAS dan pengangkutan diserahkan ke PB PON selaku pembeli,” Edi menjelaskan.
Edi menyebutkan surat dari Pertamina ke PB PON secara umum telah diserahkan sejak 27 Juli 2021, namun tak ada tanggapan dari PB PON. “Surat yang dikirim dari Pertamina juga sudah dijelaskan jenis BBM yang digunakan dalam PB PON, merujuk pada pelaksanaan PON sebelumnya, termasuk kebutuhan LPG untuk menyalakan api di stadion saat pembukaan PON. Tapi hal ini pun tak ditanggapi PB PON,” katanya.
Pertamina khawatir jika sampai saatnya tiba dan Avgas belum berada di Papua, jangan sampai ada pihak-pihak yang kemudian menyalahkan Pertamina tak mendukung PON.
“Jangan sampai jika Avgas ini terlambat datang dan Pertamina disalahkan. Padahal secara prosesnya, Pertamina telah mendukung ketersediaan Avgas untuk PON, hanya saja pihak penyelenggara tak meresponnya. Kami harap komunikasi dapat terjalin baik, agar segala kebutuhan PON dari Pertamina dapat segera digeser ke Papua,”kata Edi.