JAYAPURA ,wartaplus.com – Kasus tantangan dari PT.Indeo Papua Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas di Dekai mendapatkan kecaman keras dari Kapolda Papua Irjen Pol Mathius d Fakhiri.
Ketika diwawancarai, Kapolda mengatakan yang dilakukan berprikemanusiaan.
“Kalau begini sudah bukan manusia lagi, itu binatang,” tegasnya.
Ia pun dengan tegas para pekerja proyek, termasuk tenaga medis dan pendidik di pedalam Papua patutnya dilindungi karena merekalah yang membangun semuanya.
“Kita harus lindungi bukan, menjadikan korban, mereka itu untuk membangun dan mencerdaskan anak bangsa,” tegasnya.
Kapolda pun menyampaikan saat ini aparat gabungan masih bekerja untuk melakukan pengejaran dalam kelompok yang terlupakan dibawah pimpinan Sandius Gwijangge itu.
“Anggota Polres diBackup Satgas Nemangkawi dan anggota TNI disana masih melakukan langkah-langkah penegakan,” tegasnya.
Ia meminta kasus ini menjadi perhatian semua pihak, tanpa harus melihat latar belakang korban.
“Jangan hanya orang kita yang jadi korban, baru semuanya berkoar, sementara sudara kita dari luar Papua korban semuanya diam, kita sama-sama manusi,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua karyawan PT. Indo Papua dibunuh secara sadis di jembatan Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (22/8/2021).
Berdasarkan data kedua korban bernama Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamungkas.
Kejadian bermula saat kedua korban mengantar tiga orang masyarakat ke Kali Yegi.
Tidak lama, seorang warga mendatangi Camp Induk Indo Papua untuk memastikan ada 2 orang yang dibakar bersama Mobil dikali Brazza Jalan Gunung.
Atas laporan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Yahuki.Setibanya di lokasi kejadian, Anggota menemukan satu unit kendaraan Hilux double cabin yang diduga milik PT. Indo Papua telah hangus terbakar beserta dua korbannya.*