Venue Yang Masih Bermasalah Dikunjungi Kapolda Papua

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K, Rabu (18/9/2021) meengunjungi  Venue Akuatik Kompleks Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com– Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K, Rabu (18/9/2021) meengunjungi  Venue Akuatik Kompleks Stadion Lukas Enembe Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura. Kegiatan peninjauan venue Akuatik PON XX Papua dan Peparnas XVI Papua tahun 2021 karena masih bermasalah.

Hadir dalam peninjauan Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos, S.I.K, M.H., Dir Binmas Polda Papua Kombes Pol Gatot Aris Purbaya, S.I.K., pengurus kolam dari PT Fluidra Yusuf Zaini beserta pemilik hak ulayat tanah di Kampung Harapan yakni Bapak Jack Orare, Bapak Erik Ohee, Bapak Dikson Ohee dan Bapak Yanto Ohee.

Dalam kesempatannya Kapolda Papua mengatakan tujuan saya bersama rombongan melakukan pengecekan venue-venue PON XX Papua khususnya yang bermasalah adalah dalam rangka mencari solusi permasalahan.

"Yang mana khusus untuk Venue Akuatik di Kabupaten Jayapura, sebelumnya sempat dipalang oleh keluarga besar suku Ohee yang meminta penyelesaian lahan seluas 8 hektar, yang dampaknya adalah aktifitas pembangunan dan operasional pergeseran peralatan venue terhenti,"ujarnya.

Oleh karena itu, saya selaku Ketua Kontingen PON XX Papua berharap pembangunan tidak boleh terganggu khususnya saat pertandingan dilaksanakan nanti. Dan untuk permasalahan tanah yang 8 hektar nanti bisa koordinasikan dengan Biro Hukum Pemprov Papua dan Dit Reskrimum Polda Papua.

"Saya ingatkan untuk mekanisme penyelesaian permasalahan ini jangan sampai melanggar hukum, karena kemarin saya bersama Bapak Pangdam dan Ketua PB PON sudah mengecek venue-venue yang bermasalah dan dari Pemda akan memberikan uang permisi. Untuk teknis pembagiannya nanti akan diatur pihak Pemda,"ujarnya.

Sementara itu, nanti kita Polda Papua akan bantu dorong ke Pemerintah Provinsi dengan mengutamakan pendekatan budaya. *