JAYAPURA,wartaplus.com - Pasca insiden kekerasan dua oknum anggota TNI AU terhadap warga disabilitas di Merauke, kejadian kekerasan yang dilakukan aparat terhadap warga sipil kembali terjadi di Nabire pada Rabu (28/7/2021) pagi. Aksi pemukulan polisi terhadap warga ini terekam kamera warga dan menjadi viral di media sosial sejak Rabu siang.
Dalam video berdurasi sekitar 28 detik itu, tampak dua oknum anggota polisi dari Polres Nabire tengah mengamankan seorang warga yang diduga melakukan keributan. Namun saat akan dinaikan ke atas truk, salah satu oknum polisi melepas pukulan dibagian kepala korban, sementara rekannya ikut mendorong korban.
Kapolres Nabire AKBP Kariawan Barus dalam keterangannya menejelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada ketika aparat gabungan TNI-Polri melakukan pengamanan terhadap pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Nabire 2020. Saat itu korban yang diketahui bernama Nicolaus Mote melakukan protes secara berlebihan di TPS 07 Kampung Wonorejo, sehingga dua anggota polres nabire mengamankan korban dan menjauhkannya dari TPS.
Namun ketika hendak dinaikan ke atas truk, salah satu oknum polisi melakukan aksi kekerasan terhadap korban dengan memukul korban pada bagian kepala.
“Dari penjelasan korban bahwa ia melakukan protes terhadap penyelenggara (petugas TPS,red) karena korban menemukan adanya warga yang mencoblos tidak sesuai dengan aturan. Namun karena protesnya dilakukan dengan keras maka petugas TPS meminta bantuan polisi untuk mengamankan korban,” jelas kapolres.
“Namun yang kita sayangkan adalah tindakan anggota yang mendorong kepala korban saat akan naik ke mobil. Tapi intinya bahwa tidak benar terjadi penyiksaan dan adanya benturan kepala korban di mobil, itu tidak benar,” tegasnya.
Atas kejadian itu, kapolres pun meminta maaf kepada korban dan keluarga. Dan kapolres akan memberikan sanksi disiplin kepada anggotanya tersebut agar kejadian ini tidak terulang lagi.
“Sebagai pimpinan saya menyampaikan permintaan maaf atas perilaku anak buah saya yang kurang berkenan dan saya akan menerakan disiplin kepada nggota saya agar kedepan pendekatan yang dilakukan lebih humanis lagi,” imbuhnya.
Kapolres menambahkan bahwa pelaku dan korban sudah dipertemukan dan keduanya saling memaafkan. “Keduanya sudah dipertemukan dan sudah saling bermaafan, jadi kejadian ini sudah selesai secara damai,” ujarnya.*