MERAUKE,-Praktek Kerja Lapangan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Papua berlangsung sebulan penuh dari tanggal 23 April hingga 23 Mei 2018 di Kabupaten Merauke Distrik Sota tepatnya di Kampung Sota, Kampung Erambu, Kampung Toray, Kampung Yanggandur dan Kampung Rawa Biru.
Penerimaan 97 Praja peserta PKL di Kantor Kabupaten Merauke oleh Rektor IPDN Pusat yang diwakili oleh Pembantu Rektor Satu, Prof Khasan. E dan diterima oleh Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE., S.Si, Selasa (24/4) lalu di halaman Kantor Bupati Kabupaten Merauke. Ini dikatakan Direktur IPDN Kampus Papua Dr. Ulmi Listianingsih Wayeni.S. Sos.MM dalam rilisnya, Sabtu (12/5) siang.
Pembantu Rektor Satu, Prof Khasan. E meminta praja yang melakukan Praktek Kerja Lapangan harus benar-benar berbaur dengan masyarakat.
“Melebur dengan masyarakat dan ikut membangun tempat dimana kita melakukan PKL,”ujarnya.
Sementara itu Bupati Merauke Frederikus Gebze, mengatakan jadikalanlah Merauke rumah dimana bumi dipijak langit dijunjung, dan ini adalah pembuktian bentuk dan karya nyata dan akan dipraktekkan ditengah-tengah masyarakat.
“Satu bulan adalah waktu yang pendek, tapi jadikanlah itu kenangan dan mahakarya diujung perbatasan. Orang orang akan bertanya siapa yang meninggalkan karya diperbatasan dan itu akan kami sebutkan dari IPDN. Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam program Nawacitanya sedang membangun dari pinggiran. Dan anda sekarang telah menjalankan tugas yang dipandang dalam Nawacita yaitu membangun dari pinggiran,“ujarnya.
Direktur IPDN Kampus Papua Dr. Ulmi Listianingsih Wayeni.S.Sos.MM menegaskan apa yang dilakukan Praja ini dalam PKL adalah program emerintahan pembangunan dan kemasyarakatan.
“Sebagai Direktur IPDN Kampus Papua telah membekali mereka dengan ilmu-ilmu yang telah mereka peroleh di kampus, sekarang mereka dituntut untuk merealisasikan ilmu-ilmu yang mereka agar dapat diterapkan di pemerintahan kampung. Dan mereka telah siap melakukan itu semua baik demografi kampung, profil kampung,”ujarnya. Pada kesempatan itu juga dilakukan Bedah Rumah Di Merauke Distrik Sota Kampung Sota
Asmat
Sementara itu di Kabupaten Asmat Distrik Agats PKL dilakukan di Kampung Bis Agats, Kampung Mbait , Kampung Kaye, Kampung Syuru, Kampung Aswet. Juga dilakukan pembangunan rumah salah satu warga dari nol hingga menjadi satu unit rumah baru.
25 Nindya Praja Angkatan XXVI dan Madya Praja Angkatan XXVII mereka melakukan penataan administrasi di tingkat distrik dan kampung.
Direktur IPDN Kampus Papua Dr. Ulmi Listianingsih Wayeni. S. Sos. MM, mengatakan ada dua program yang dilaksanakan yaitu umum dan khusus.
”Umum yaitu pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, dimana dilakukan penataan administarsi kampung juga sosialisasi Undang-Undang Nomer 6 tentang Desa. Juga kami lakukan sosialisasi hidup sehat juga terlibat dalam belajar mengajar pada tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Juga sosialisasi bagaiman masuk IPDN Kampus Papua,“ujarnya.
Sedangkan program khusus dilakukan pembangunan rumah dari nol di Kampung Mbait milik seorang warga yaitu Bapak Yeremia.
“Dari tiada menjadi ada dan partisipasi Pemerintah Kabupaten Asmat sangat antusias dan membantu. Juga warga disini berpandangan posistif, sangat senang serta antusias menerima Praja IPDN Kampus Papua,”ujarnya.
Sementara itu Karya bakti berupa pembangunan rumah seorang warga di Kampung Mbait yang dilaksanakan para Praja IPDN Papua yang diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Asmat.
Bupati Asmat Elisa Kambu didampingi Direktur IPDN Papua melihat secara langsung bangunan rumah yang dikerjakan oleh para Praja IPDN, Rabu (9/5) lalu.
"Syukur kepada Tuhan. Para Praja telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat Asmat. Kami berharap selama magang di Asmat, tetaplah menciptakan bersama pemerintah," kata Kambu.
Bupati Kambu menyatakan pemerintah setempat mendukung para Praja IPDN yang melakukan praktek kerja di kabupaten itu. Para Praja telah membuktikan eksistensinya melalui berbagai kegiatan karya bakti.
"Ini adalah salah satu karya dari para Praja. Dan ini merupakan bentuk kepedulian dari generasi masyarakat kepada mereka. Mereka juga melakukan penataan administrasi di distrik dan kampung,"katanya.
Para Praja IPDN membangun rumah tipe 36 dengan konstruksi papan kelas satu. Rumah panggung itu dikerjakan dalam waktu kurang lebih satu bulan.
"Para Praja telah memberikan contoh yang baik. Rumah sehat yang dibangun di sini dan masyarakat," kata Kambu.
Tidak memandang rumah dari bahan kayu kelas satu, Bupati Elisa Kambu jika bangunan tersebut menelan biaya yang cukup banyak.
"Namun, berkat masyarakat dan berbagai pihak, para Praja dapat membangun rumah sehat ini,"ujarnya.
Elisa Kambu mengatakan pemerintah daerah akan mendorong masyarakat agar dapat membangun rumah sehat secara swadaya, seperti yang dilakukan oleh warga Kampung Mbait bersama para Praja IPDN.
"Memang perlu partisipasi dan swadaya masyarakat. Pemerintah tentu mendukung. Sekali lagi, kami berikan terima kasih kepada para Praja yang telah memberikan teladan dan inspirasi bagi masyarakat,"kata Bupati.
Ia menambahkan, pemerintah lokal juga akan mendorong anak-anak Asmat agar bisa masuk ke IPDN.
"Apa yang dilakukan para Praja tentu memotivasi anak-anak Asmat. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan mendorong anak-anak Asmat untuk menjadi para praja IPDN,"ujar Bupati Asmat.*