JAYAPURA, wartaplus. com - Penunjukan Yunus Wonda sebagai calon Wakil Gubernur Papua dari partai Demokrat menimbulkan pro dan kontra di internal partai. Diketahui ada enam nama kader terbaik partai yang disodorkan ke Ketua DPD, Lukas Enembe
Enam nama tersebut yakni Ricky Ham Pagawak (Bupati Mamberamo Tengah), Usman G Wanimbo (Bupati Tolikara), Tony Tesar (Bupati Kepulauan Yapen), Yeremias Bisay (Bupati Waropen), Natalis Tabuni (Bupati Intan Jaya) dan Yunus Wonda (Wakil Ketua I DPR Papua)
Jika sebelumnya, salah satu Pengurus DPD Demokrat Papua, Hugo Abeikop di media, menyebut penunjukan Yunus Wonda belum final. Sebab sesuai AD ART partai, penetapan calon gubernur dan wakil gubernur merupakan tugas dan wewenang Majelis Tinggi Partai (MTP) yang diketuai Susilo Bambang Yudoyono (SBY)
Maka pendapat berbeda justru disampaikan Pengurus Demokrat Papua lainnya, Berius Kogoya.
Berius yang didampingi oleh perwakilan Pemuda Papua dan Nusantara pendukung Lukas Enembe kepada wartawan di Jayapura, Kamis (15/07) menegaskan, penetapan Yunus Wonda sebagai calon yang diusulkan partai demokrat adalah final.
Ia menegaskan, pernyataan kontra oleh sejumlah pengurus/ kader demokrat di media yang menganulir keputusan Ketua DPD sangatlah tidak etis.
Menurutnya, internal partai telah melakukan pleno secara resmi dan sudah ditandatangani secara resmi oleh seluruh kader terbaik, lebih khusus enam orang yang menjadi calon yang diusulkan ke Ketua DPD
"Lalu dalam berita acara pleno dengan sangat jelas menyatakan nama yang diajukan ke Ketua DPD untuk diputuskan. Dan ketua DPD melingkari satu nama yang akan diusulkan menjad cawagub yaitu nama Yunus Wonda," tegas Berius
"Oleh karena itu kami kader Demokrat wilayah Lapago khususnya Mamberamo Tengah dan mewakili seluruh kader dan simpatisan menyapmaikan sekali lagi bahwa keputusan partai demokrat adalah sah," tegasnya lagi
DPD Putuskan
Ia menjelaskan, sekalipun penetapan ini didorong ke DPP, namun keputusan tetap ada di Ketua DPD sebagai perpanjangan tangan DPP di daerah
"Kami mau tegaskan bahwa partai demokrat Papua tidak ada masalah dengan keputusan ini oleh karena itu kalau ada yang menganulir maka itu adalah keputusan pribadi dan bukan partai," jelas Berius
Perwakilan Simpatisan pemuda Tabi, Frangklin E Wahey menyatakan sikap mendukung penuh apa yang sudah diputuskan oleh Ketua DPD, Lukas Enembe yang juga adalah Gubernur Papua
"Kami yang dikaderkan meminta tolong hargai keputusan Lukas Enembe, seharusnya didukun dan diberi apresiasi," tukasnya
Harapan yang sama juga disampaikan Benyamin Gurik, ia meminta partai demokrat sebagai partai pemimpin koalisi memberi contoh keteladanan kepada partai lain yang tergabung dalam koalisi
"Kami lihat ini contoh yang tidak etis, kepada tokoh yang sudah jadi pejabat di daerah, masih ada waktu dua atau tiga tahun memimpin di daerah. Sebab kalian dipilih oleh rakyat untuk untuk mengurus daerahnya masing masing," kata Benyamin Gurik
"Kami minta mereka semua kembali ke daerah mengurus dan tanggung jawab daerahnya dan berhenti melakukan manuver, karena mereka semua kader demokrat yang seharusnya berdiri di belakang Lukas Enembe dan memberikan dukungan penuh terhadap apapun keputusan yang dibuat oleh Lukas Enembe," tegasnya
Simpatisan Demokrat lainnya, Sudin Rettob berharap internal Demokrat jangan bikin gaduh di tengah masyarakat
"Jangan buat masyarakat harus ikut ikutan berpikir tentang masalah partai," tukasnya
Sudin menambahkan, saat ini publik menanti keputusan terbaik.
"Sebagai simpatisan dan pendukung apa yang menjadi keputusan bapak Lukas Enembe akan kami dukung, jangan buat kagaduhan apalagi sebentar kita akan menggelar PON mari, kita satukan visi misi untuk sukseskan PON," ajaknya.**