Perekonomian Papua Triwulan Pertama 2021 Alami Pertumbuhan Positif

Pemaparan terkait pertumbuhan ekonomi Papua triwulan I 2021 oleh perwakilan pejabat BI Papua/dok.Humas Kpw BI Papua

JAYAPURAwartaplus.com - Pemulihan ekonomi terus berlangsung di Indonesia. Meskipun saat ini masih mengalami kontraksi, namun tren kontraksi dalam tiga triwulan terakhir mengalami perbaikan. 

Dalam kegiatan kegiatan Bincang Bincang Media (BBM), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memaparkan terkait Perkembangan Ekonomi Papua Terkini dan Dampak Pelaksanaan Pon XX Di Papua. Kegiatan yang berlangsung di Jayapura, Rabu (30/06), secara hybrid dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga dan jajaran pejabat KPw BI Provinsi Papua secara online

Di kesempatan itu dipaparkan bahwa pada Triwulan I 2021, terdapat 10 provinsi yang mengalami pertumbuhan positif, termasuk Provinsi Papua. 

Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan PDRB sebesar 14,28% (yoy) pada triwulan I 2021. Namun pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh sektor pertambangan, sedangkan jika perhitungan PDRB dilakukan tanpa sektor tambang, perekonomian Papua pada triwulan I 2021 terkontraksi sebesar -3,76% (yoy). 

"Dalam rangka mendorong pertumbuhan pada sektor non-tambang, terdapat 3 potensi pertumbuhan ekonomi alternatif yang dapat tumbuh dan menopang perekonomian Papua, yaitu Perikanan, Pertanian dan Pariwisata," papar Naek Tigor Sinaga. 

Masing-masing sektor memiliki pangsa PDRB antara 4,7%, 5,21% dan 7,7% sehingga pengembangan pada sektor tersebut dapat ikut mendorong pertumbuhan PDRB Non Tambang Provinsi Papua.

Sedangkan tingkat inflasi yang ada di Provinsi Papua, ungkap Sinaga, juga masih terkendali dengan angka inflasi tahunan yang masih lebih rendah dibandingkan angka nasional.

Tingkat inflasi Provinsi Papua pada bulan Mei 2021 tercatat sebesar 0,88% (yoy), lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi Nasional yang sebesar 1,68% (yoy). Hal ini tidak lepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah melalui program Pengendalian Cepat Menuju Papua Satu Harga (Pace Juara) yang diturunkan kepada konsep 4K, Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

PON XX Papua

Sementara itu melihat dampak pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX (PON XX) pada bulan Oktober 2021 juga akan membawa dampak positif terhadap perekonomian Provinsi Papua. 

Pelaksanaan PON XX akan melibatkan ±25.000 Atlit, Official dan Panitia Pelaksana dan diadakan pada 4 klaster yaitu  Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. 

"Hal ini dapat mendorong perekonomian Papua secara keseluruhan melalui perputaran ekonomi yang tercipta dari pelaksanaan PON XX.," tukas Sinaga 

"Pada tahun 2021, kami memprakirakan bahwa pelaksanaan PON XX akan memberikan kontribusi tambahan terhadap pertumbuhan ekonomi papua sebesar 0,8%-1,2% (yoy)," sambungnya. 

Pertumbuhan tersebut mayoritas didukung pada aktivitas sektor konstruksi atas pembangunan sarana dan prasarana pendukung PON XX. Demikian pula dengan sektor lainnya seperti penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor transportasi, sektor perdagangan  serta sektor informasi dan komunikasi yang juga ikut mengalami pertumbuhan akibat pelaksanaan PON XX.

Kerjasama antara Bank Indonesia dan Pemerintah dalam pelaksanaan PON XX tentunya dapat terus ditingkatkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan PON XX.**