Enam Daerah di Papua Hentikan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Pemberian vaksinasi Covid-19 kepada personil Kepolisian Papua/dok.Humas Polda Papua

JAYAPURAwartaplus.com -  Sebanyak enam daerah di Provinsi Papua terpaksa menghentikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 karena disinyalir terkendala anggaran

Enam daerah tersebut antara lain Kabupaten Puncak, Nduga, Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah dan Yalimo. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Papua, dr. Aaron Rumainum saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (17/06) menyebut penghentian pelaksanaan vaksinasi sudah dilakukan sejak 12 Juni lalu, dan bukan karena keterbatasan vaksin, tapi karena terkendala anggaran

“Vaksin Covid-19 saat ini di Papua sangat melimpah. Tapi mungkin karena tidak ada uang. Sebab ada sejumlah daerah yang mengaku seperti itu,” ungkap Aaron

Menurut Aaron, seharusnya Pemerintah Pusat melalui Mendagri mengeluarkan instruksi kembali terkait pelaksanaan vaksinasi. Sebab dalam instruksi Mendagri terbaru hanya menekankan pada pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

“Presiden kan sudah perintahkan vaksinasi, Kemenkes juga demikian, tetapi dari Mendagri hanya PPKM saja, harusnya ada juga perintah untuk melakukan vaksinasi sehingga tidak ada lagi kendala menyangkut anggaran,” terang Aaron.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Tolikara, Derwes Yikwa saat dikonfirmasi mengakui, kegiatan sosialisasi dan vaksinasi Covid-19 memang saat ini masih terhenti dikarenakan belum dilakukan penyerahan DPA kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat. 

“Kegiatan sosialisasi dan vaksinasi ini sudah dianggarkan. Tetapi belum terlaksana karena belum penyerahan DPA. Rencananya penyerahan DPA baru akan dilaksanakan pada akhir Juni ini,” kata Derwes.

Ia mengaku, sebagian besar tenaga kesehatan, TNI-Polri dan ASN di Tolikara sudah menerima vaksin Covid-19, sementara untuk masyarakat umum belum dilaksanakan. 

“Ada bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk pelaksanaan vaksinasi, tapi juga tak berjalan optimal. Sebab tenaga vaksinator di Karubaga yang sudah dilatih meminta pembayaran honor,” kata Derwes. **