JAYAPURA,wartaplus.com - Pasca tewasnya dua anggota Yonif YPR 432 WSJ Praka Alif dan Prada Ardi yang tergabung didalam Satgas Pam Rahwan akibat penyerang sekelompok orang tidak dikenal, Selasa (18/5) siang, hingga saat ini Anggota gabungan TNI Polri masih melakukan upaya penyisiran dan pengejaran.
Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (18/5) sore
Meski saat ini Anggota Kepolisian di backup TNI dalam upaya pengejaran, namun Kata Kapolda keselamatan perlu diutamakan, mengingat pelaku memiliki senjata api hasil rampasan usia melakukan penganiayaan terhadap dua korban.
"Saya telah sampaikan anggota tidak revoship berlebihan mengingat para pelaku menguasai dua pucuk senjata serta empat magazen sehingga ini membahayakan bagi keselamatan anggota," ucapnya.
Ditanyakan soal jumlah pelaku penyerangan dua anggota Satgas PAM rahwan hingga meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, Ia menyampaikan berjumlah kurang lebih 20 orang.
Sementara kelompok yang melakukan penyerangan masih diidentifikasi oleh Anggota Polres Yahukimo.
"Pelaku diperkirakan berjumlah 20 orang, sementara pelaku sendiri masih akan dialami, belum diketahui apakah kelompok ini dari Senat Soll atau bukan kami masih dalami," ucapnya.
Diketahui Praka Alif (30) meninggal usai mendapat perawatan medis lantaran mengalami luka bacokan di tangan kiri, kanan, paha kiri, serta kepala belakang. Sementara Prada Ardi (24) meninggal di TKP dengan luka bacokan di tangan kiri serta kepala belakang.