JAKARTA,wartaplus.com - Bupati Biak Herry Naap beserta 2 Staf Khususnya, yakni Lukas Rumere, Johanis A. Mniren serta jajaran stafnya yang lain, yaitu: Rendy V. Pattipeilohy dan Marshy H. Wara, berkunjung ke Kantor Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar, Sabtu (15/5/ 2021). Kunjungan tersebut di sambut oleh Stafsus Billy Mambrasar bersama dengan jajaran Eselon II timnya.
Pertemuan terbatas tersebut dilakukan dalam waktu kurang lebih 90 menit, membahas strategi terbaik membangun Kabupaten Biak Numfor, yang menghasilkan 3 rancangan besar pembangunan pulau-pulau di Pesisir utara Tanah Papua ini.
“Nenek moyang saya, marga Mambrasar, menyebar dari Biak, lalu ke pesisir Utara Pulau besar Papua hingga Raja Ampat. Saat ini, kami semua ikut membangun Tanah Papua dengan hati sungguh-sungguh. Kehadiran kaka mansar di Istana Negara hari ini, saya sambut dengan tangan terbuka, dan saya siap dukung kaka dorang (baca: mereka) punya strategi membangun Pulau Biak dan Numfor”, Ucap Billy Mambrasar, dalam rilis tertulis yang diterima.
Dalam pertemuan tersebut, Billy Mambrasar memberikan konteks nasional, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, terkait pembangunan berkelanjutan di Indonesia, untuk menyusun strategi pembangunan Biak Numfor.
“Beberapa minggu yang lalu, Presiden Jokowi mendorong desain pembangunan berkelanjutan dalam 3 strategi besar, yakni: Green Economy (ekonomi hijau, atau berbasis pertanian dan agrowisata), Blue Economy (ekonomi biru, berbasis kelautan, perikanan dan eko-wisata), dan Pembangunan berbasis manusia, yakni mendorong keterlibatan manusia asli menjadi pelaku pembangunan,"ujar Billy Mambrasar, yang juga adalah duta pembangunan berkelanjutan Kementerian PPN / Bappenas Indonesia periode 2019-2021 ini.
Menanggapi penjelasan Billy Mambrasar, Bupati Herry Naap lalu menyampaikan strategi pembangunan Kabupaten Biak Numfor berbasis ekowisata, pertanian, peternakan dan perikanan, sebagai pemimpin Kabupaten ini.
Beliau memberikan laporan tentang rancangan Pulau Biak agar dapat menjadi penghubung perdagangan dan ekspor Ikan ke pasar internasional, serta menceritakan beberapa kerjasama dengan sektor swasta yang telah terjalin.
Dari hasil pertemuan tersebut, kedua putra asli Saireri tersebut menyepakati 3 strategi besar pembangunan Kabupaten Biak Numfor sebagai berikut:
1. Mendorong Sektor Kelautan, Perikanan, dan wisata berbasis laut, dengan anak-anak muda orang asli Papua sebagai penggeraknya. Biak di dorong untuk menjadi hub (penghubung) dari produk berbasis kelautan dan perikanan, untuk wilayah Teluk Cenderawasih, dan wilayah adat Tabi, berbasis ekspor.
2. Mendorong Pertumbuhan kewirausahaan muda anak asli Papua, berbasis pertanian, peternakan, dan UMKM. Akan di kembangkan pusat pelatihan kewirausahaan, berkolaborasi dengan giat Papua Muda Inspiratif, untuk melatih, dan menciptakan wirausawahan muda di Kabupaten Biak Numfor.
3. Mendorong perkembangan sektor pertanian, termasuk juga peternakan, untuk mendorong ekonomi masyarakat asli Papua. Beberapa usaha yang telah berkembang seperti ayam petelur, dan budidaya ikan, akan diperluas jangkauan akses pasarnya, ke seluruh Tanah Papua.
Untuk mencapai ke-3 hal diatas, melalui rancangan percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat (Inpres No. 9 Tahun 2020), Stafsus Billy Mambrasar berkomitmen untuk menjadi penjembatan komunikasi antara Kabupaten Biak Numfor, dengan berbagai kementerian dan lembaga di tingkat nasional. Untuk itu, Stafsus Billy Mambrasar juga merencanakan untuk menindak lanjuti pertemuan tersebut, dengan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Biak Numfor.*