Wagub: Jangan Ada Lagi Kekerasan yang Mengacaukan Pendidikan di Papua

Wakil Gubernur Papua/dok.Dian Mustikawati

JAYAPURAwartaplus.com - Pasca penembakan dua orang tenaga pendidik (guru) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, upaya evakuasi terutama warga pendatang terus dilakukan oleh aparat keamanan TNI Polri. Setidaknya sudah ada 40 warga yang berhasil di evakuasi dari Distrik Beoga ke Kabupaten Timika

Menanggapi itu, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal menilai evakuasi warga yang mayoritas guru dan tenaga kesehatan ini sangat penting demi keselamatan nyawa mereka. Bahkan Wagub meminta warga asli setempat untuk turut membantu proses evakuasi

“Kami harap pihak keamanan segera mengendalikan situasi keamanan di daerah itu. Masyarakat juga kami harap ikut membantu,” ujar Wagub Klemen saat diminta tanggapannya oleh wartawan di Jayapura, Kamis (15/4). 

Ia menegaskan, tindakan kekerasan dengan alasan apapun yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB  di wilayah Kabupaten Puncak adalah cara yang salah. 

“Apalagi korbannya adalah guru yang berjuang di sana untuk mencerdaskan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa di Papua,” katanya prihatin

Wagub kembali tidak boleh ada lagi aksi kekerasan yang mengacaukan pendidikan di Papua khususnya di Puncak. Sebab, pendidikan saat ini menjadi suatu hal yang paling dibutuhkan oleh anak-anak di wilayah pegunungan Papua. 

“Di wilayah pegunungan Papua ini terlambat mengenyam pendidikan karena pengajaran agama yang lebih dulu masuk ke sana. Jadi jangan kacaukan pendidikan supaya anak-anak kita bisa maju,” tegasnya. 

Pun ia yakini setelah situasi keamanan di Kabupaten Puncak kembali kondusif, pelayanan pemerintahan, pendidikan dan kesehatan akan berjalan normal lagi. 

“Kalau situasi tidak aman yah wajar dievakuasi. Polisi lebih tahu mana yang terbaik karena ini tugas keamanan. Kalau polisi bilang aman baru normal lagi, karena mereka pasti akan kembali,” tandasnya. **