JAYAPURA,wartaplus.com – Lainus Gwijangge yang diusung tiga partai politik Golkar, PKS dan PAN menilai hasil dari perolehan suara ada permainan oleh para oknum yang berada didalam Pansus dalam rangka pemilihan dirinya sebagai Wakil Bupati Nduga.
“Hasil perolehan suara ada permaianan, semestinya 13 suara, karena tiga partai pengususng total suara ada 13, namun pada kenyataanya hanya 10 suara yang didapat. Ini ada permaian dari pansus khsusnya dari anggota DPRD yang diusung oleh Partai Golkar sendiri,” tegasnya. Dengan perolehan suara itu, kata Lainus pihaknya menolak keputusan hasil itu, termasuk juga dengan warga yang berada di Kenyam, Nduga.
“Kami menolak hasil itu dan kami anggap tidak sah, bahkan kami juga maminta agar tidak ada pengesahan yang dilakukan atas kecurangan yang terajadi,” tegasnya.
Terkait dengan aksi pengerusakan salah satu kantor pemerintahan di Kabupaten Nduga hingga pemalangan lapangan terbang yang terajdi pada Jumat 8 April 2021 kemarin, merupakan bukti kekecewaan masyarakat.
“Pengerusakan itu merupakan bukti kekecewaan masyarakat Kenyam, mengingat saat bupati meninggal masyarakat telah meminta agar salah satu pihak keluarga menjadi wakil, namun pada kenyataanya apirasi itu tidak terlealisasi sehingga itu bukti spontanitas masyarakat,” bebernya.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat Kenyam menolak hasil perolehan suara yang ada, namun apabila ada keputusan sah yang mengeluarkan rekomendasi terhadap Dinard Kelnea sebagai Wakil Bupati maka aka nada aksi kekecewaan yang lebih besar lagi.
“Masyarakat meminta kepada Ketua DPRD dan Pansus tidak boleh ada penetapan wakil Bupati dari peroleha suara pansus, karena hal itu akan menimbulkan kekecewaan yang bisa berbuntuk pada aksi yang lebih besar. Dan ini harus menjadi pertimbangan,” tegasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Nduga Ikabus Gwijangge meminta masyarakat di Kenyam, Nduga agar tetap tenang tanpa terhasut dengan isu provokatif terkait hasil pemilihan wakil bupati yang sedang berlangsung.
“Saya minta kepada semua masyarakat tidak memprovokasi kepada siapapun karena hasil ini belum final,” ucapnya ketika di konfirmasi, Sabtu (10/4) malam.
Kata dia dalam pemilihan wakil Bupati sisa masa jabatan periode 2017-2022 terdapat dua calon yakni Lainus Gwijangge yang diusung dari Partai PKS, Golkar dan PAN sementara Dinard Kelnea diusung oleh Partai Demokrat.
“Kemarin dalam tahapan di tingkat pansus, Dinard Kelnea memperoleh suara terbanyak, sedangkan Lainus Gwijangge tidak, sehingga hasil itu di tolak mengingat dari tiga partai pengusung Lanius seharusnya memperoleh 13 suara,” bebernya. Ia juga menjelaskan bahwa saat belum ada pengajuan hasil Pansus terkait dengan pemilihan wakil bupati kepada Pemerintah Provinsi Papua maupun Mendagri.
Sementara itu tokoh intelektual Kabupaten Nduga, Yanius Kogoya ketika di konfirmasi menyebutkan pihak keluarga dari Almarhum Bupati Yarius Gwijangge, agar Lainus Gwijangge adik dari almarhum yang juga sebagai kader Partai Golkar mengisi jabatan Wakil Bupati yang sebelumnya di jabat oleh Wentinus Nimiangge yang kini naik sebagai bupati sisa masa jabatan 2017-2022.
“Pihak Kelurga sudah sampaikan bahwa tidak boleh ada posisi jabatan wakil yang di isi oleh orang lain lantaran adik dari Almarhum Bupati adalah kader Golkar yang saat itu mengusung dan memenangkan pasang calon Yarius Gwijangge dan Wentius Nimiangge sebagai Bupati dan Wakil Bupati,” tegasnya.
Yanius Juga meminta agar permasalah ini di perhatikan serius oleh pemerintah, lantaran pihak keluarga dari Almarhum meminta agar wakil bupati di isi oleh keluarga, bukan orang lain.
“Kami tidak mau ada masyarakat yang jadi korban atas kepentingan, dan jangan kejadian tahun 2013 terulang lagi yang memakan korban jiwa serta pemerintahan tidak berjalan, apalagi kondisi masyarakat yang saat ini menjadi korban akibat dari kontak tembak yang terjadi antara TNI-Polri dengan TPN-OPM,” tegasnya.
Untuk diketahui terdapat dua calon yang diusung sebagai Wakil Bupati Kabupaten Nduga sisa masa jabatan 2017-2022, masing-masing Lainus Gwijangge yang diusung dari Partai PKS, Golkar dan PAN sementara Dinard Kelnea diusung oleh Partai Demokrat.
Sebelumnya Kabupaten Nduga dipimpin Almarhum Yarius Gwijangge sebagai Bupati dan Wentius Nimiangge sebagai Wakil Bupati. Pada 11 November 2020, Yarius Gwijangge meninggal dunia karena sakit. Jabatan bupati sempati mengalami kekosongan hampir empat bulan, hingga pada 15 Maret 2021, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal melantik Wentinus Nimiangge sebagai Bupati Kabupaten Nduga sisa masa jabatan 2017-2022