Adanya Keterlibatan OPM, Perang Saudara di Puncak Berakhir Damai

Suasana prosesi adat perdamaian/Istimewa

PUNCAK,wartaplus.com - Pemerintah Kabupaten Puncak berhasil mendamaikan dua kelompok yang bertikai di kampung  Julukoma Distrik Beoga, sejak 23 Maret 2021 lalu.

Pertikaian (perang saudara) antara kelompok AK dan OM dilatar belakangi kasus perzinahan, yang berbuntut saling serang menggunakan senjata tradisional.

Ironisnya dalam insiden itu satu warga di kabarkan meninggal dunia dan belasan orang luka-luka.

Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik ketika dikonfirmasi menuturkan Pertikaian antar kelompok atau perang saudara yang terjadi telah disepakati untuk berdamai yang disaksikan oleh berbagai pihak.

"Kedua kelompok telah bersepakat untuk selesaikan konflik dengan cara prosesi adat  belah kayu dan patah panah, antara. Yang artinya sudah tidak ada aksi dari berbagai pihak," ucapnya.

Ia pun menerangkan apabila kedepannya ada aksi yang dilakukan dari masing-masing kelompok, maka konsekuensinya ialah penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

"Dalam perdamaian ini, penegakan hukum positif sudah diberlakukan, bahkan ke depan, jika ada lagi terjadi perang, maka proses hukum akan tetap ditegakan, siapa berani perang atau bunuh orang, maka pelaku akan ditangkap dan diproses, hingga ke pengadilan," ucapannya.

Menariknya dalam penyelesaian kasus itu aparat keamanan baik TNI maupun Polri tidak hadir mengingat di lokasi perdamaian ada TPN OPM.

Guna mengantisipasi adanya kontak tembak, maka aparat keamanan hanya stand by di Ibu Kota, yang mana tujuan utama hanyalah untuk mendamaikan dua kelompok yang bertikai.

"Misi utama kita kesana untuk mendamaikan perang saudara, ternyata sudah ada  pasukan TPM-OPM. Bahkan TPN OPM juga mendesak pemerintah agar cepat menyelesaikan persoalan tersebut," tuturnya.

Ia juga memberi apresiasi yang mana kelompok dari TPN OPM telah menyerahkan oknum yang diduga penyebab pertikaian dua kelompok tersebut untuk diserahkan kepada aparat agar diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.

"Kehadiran pasukan TPM-OPM dilokasi perang, jangan disalah artikan, karena mereka juga memiliki tujuan yang sama, yaitu mereka ingin agar jangan ada pertumpahan darah lagi antara warga yang terlibat perang dan daerah Beoga tetap aman, sehingga kehadiran mereka cukup membantu dalam proses perdamaian ini," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia saat diwawancarai mengatakan misi utama Bupati adalah mengamankan warganya yang sedang perang, sehingga ketika pihaknya mengetahui ada anggota TPM-OPM ada di lokasi perang, pihaknya lebih memilih untuk menahan diri.

"Semua demi satu tujuan adalah perang saudara harus segera diselesaikan,dan pelaku diamankan,sebab jika kehadiiran aparat TNI-Polri di lokasi perang, maka sudah dipastikan akan terjadi kontak senjata, maka misi pertama perdamaian antara warga yang bertikai bisa batal," tegasnya.

Ia juga menghimbau agar jangan lagi ada perang saudara, karena hanya membawa kerugian besar.