Netizen Komentar  Miring di Medsos Soal kedatangan Pasukan di Papua, Ini Jawaban  Menohok Danrem 172/PWY

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan bahwa pasukan yang baru datang di pelabuhan Jayapura beberapa waktu lalu bukanlah untuk penambahan tetapi untuk pergantian tugas.

"Jadi, pasukan yang baru datang itu bukan penambahan tetapi pergantian. Karena pasukan (prajurit TNI) yang bertugas memiliki periode tugasnya. Sekali penugasan itu sembilan bulan, selain untuk penyegaran juga untuk menjaga moril anggota bertugas,"katanya belum lama ini..

Pernyataan ini disampaikan untuk menjelaskan dan menerangkan sekaligus menyanggah informasi tidak benar di media sosial yang sengaja diposting oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan tidak memahami soal persoalan yang ada.

Mantan Danrindam XVII/Cenderawasih itu menegaskan bahwa pasukan yang datang merupakan satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (pamtas) yang baru untuk menggantikan satuan yang lama, yang telah bertugas selama sembilan bulan di tapal batas negara.

"Sembilan bulan mereka dirotasi, bukan penambahan tetapi pergantian. Juga pelaksanaan tugasnya sudah berubah, tidak lagi seperti yang dulu operasi tempur. Tetapi sekarang TNI lebih mengembangkan operasi yang lebih humanis. Kita datang untuk melayani masyarakat," jelasnya.

Sehingga, kata dia, TNI pun mengembangkan motto operasi yang berubah tidak seperti cari, dekati dan hancurkan, tetapi sekarang kenali, datangi dan layani.

"Pola pun kita rubah, sekarang kita tidak maju tapi mundur. Artinya kita tidak mau disuruh berkonfrontasi tapi kita lebih baik membantu mengurusi masyarakat yang membutuhkan penanganan, butuh pembinaan. Kita tidak mau naik tapi kita turun, artinya kalau yang elit-elit mau bicara tinggi itu otak mereka, tapi rakyat yang tidak tahu apa-apa jangan dibawa-bawa," katanya.

Dikatakannya, dalam pelaksnaan tugas di lapangan tidak lagi dipisahkan bahwa ada kelompok ini atau kelompok itu, semua sama, semua adalah rakyat Indonesia yang butuh perhatian dan pendampingan agar bisa hidup lebih baik lagi.

"Tidak ada lagi sekarang kita menyebut oh, dia NKRI, dia OPM, tidak ada. Semua ini rakyat kita, marih kita bantu kesulitan mereka, mari kita dorong mereka agar membangun daerahnya, bantu mereka agar bisa menciptakan masa depan yang lebih baik lagi," katanya.

TNI, kata dia, tidak menunggu atau hanya melihat bantuan datang tetapi mendorong dan menciptakan apa yang dipunya, itu yang dikembangkan. "TNI hadir untuk mensejahterahkan masyarakat bukan sebaliknya," tegasnya.

Sekedar diketahui, sebanyak 1.350 personel Satgas Pamtas RI-PNG yang tiba saat ini yakni Yonif 131/BRS akan menggantikan Yonif Mekanis Raider 413/BRM, Yonif Mekanis 512/QY akan menggantikan Yonif Raider 100/PS dan Yonif 403/WP akan menggantikan Yonif 312/KH.*