Dinas Perkebunan Puncak Jaya Serahkan Dua Mesin Pengelola Kopi di Distrik Nume

Kepala Dinas LHPP Puncak Jaya, Yanius Telenggen, S.H, M.AP menyerahkan simbolis mesin penggiling kopi kepada Ketua kelompok tani, Narap Wonda/dok.Humas Puncak Jaya

MULIAwartaplus.com - Dinas Lingkungan Hidup, Perkebunan, dan Peternakan Puncak Jaya memberikan bantuan 2 unit mesin penggiling kopi kepada kelompok petani kopi Distrik Nume, Selasa (16/03).

Kopi Mulia belakangan ini menjadi viral sebagai salah satu komoditas lokal Puncak Jaya dengan aroma dan rasa khas tersendiri. 

Hal inilah yang menjadi alasan Kopi Mulia dipilih sebagai brand ambassador PON XX Papua.

Pembudidayaan kopi Mulia adalah salah satu program unggulan Puncak Jaya guna menaikkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Ini juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri pengolahan kopi di dalam negeri, termasuk di sektor industri kecil dan menengah.

Kepala Dinas Yanius Telenggen, S.H, M.AP mengatakan, setelah dilakukan survey ke kelompok tani di Distrik Nume, ternyata hasil kopinya cukup banyak. 

"Untuk itu kami memberikan mesin manual ini yang didatangkan jauh dari Toraja untuk lebih memudahkan pengelolaan kopi, kami berharap mesin ini dapat dipergunakan dengan baik dan tidak dijual,” kata Yanius.

Ia menjelaskan, alat pengelolaan kopi ini diantaranya, alat pengupas manual, dan penggiling manual. Setelah menerima bantuan mesin ini para petani kopi harus mempersiapkan lebih banyak lagi hasil kopinya untuk persiapan PON nantinya.

Narap Wonda, selaku ketua kelompok petani kopi Distrik Nume menyampaikan terima kasih atas bantuan mesin manual yang diberikan kepada kelompok tani kopi. 

Sebagai hasil pertama dirinya tidak akan menjual ke orang lain namun akan menyerahkannya kepada Dinas Lingkungan Hidup, Perkebunan, dan Peternakan. 

Narap berharap Kepala Dinas dapat mengutus stafnya untuk berkunjung dan meninjau langsung perkebunan kopi di Distrik Nume. (Adv)