ASN, TNI dan Polri Dilingkungan Kabupaten Puncak di Vaksin

Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si. Saat memantau pelaksanaan vaksinasi covid-19, terhadap ASN,TNI-POLRI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Puncak, di Aula Negelar Ilaga/Istimewa

PUNCAK,wartaplus.com - Pemerintah Kabupaten Puncak menggelar vaksinasi tahap dua kepada aparat keamana dan ASN, Jumat (5/3) siang.

Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik menjelaskan vaksinasi tahap II yang dilakukan kepada aparat keamanan dan ASN lantaran, dua profesi itu langsung berhubungan dengan masyarakat.

"Vaksin kali ini ditujukan kepada para petugas publik, karena mereka ini akan berhubungan dengan masyarakat, selain itu akan melaksanakan tugas keluar daerah, oleh sebab itu, harus mengikuti vaksinasi sinovac, bisa kebal terhadap virus," bebernya.

Lanjut Bupati, tahap vaksinasi tahap selanjutnya yang sudah terjadwal akan akan diberikan kepada masyarakat, pada Bulan Juni 2021 mendatang. Dengan harapan masyarakat harus siap tanpa mengkhawatirkan sesuatu.

"Masyarakat jangan takut, jangan mendengar atau membaca berita-berita hoax, karena belum ada negara yang mampu menghentikan virus covid 19, sehingga vaksin merupakan salah satu solusi mengatasi perkembangan virus covid-19," bebernya.

Sementara itu Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aaron rumainum, menyampaikan penghargaannya kepada Pemerintah Kabupaten Puncak lantaran mengambil kebijakan dalam menggelar pelatihan vaksinator tanpa menunggu dana dari pusat, ini membuktikan bahwa pemerintah benar-benar ingin menjaga daerahnya, agar bebas dari virus covid-19.

“Kabupaten Puncak merupakan satu-satunya Kabupaten yang gunakan uangnya sendiri, untuk menggelar pelatihan vaksinator bagi tenaga kesehatannya, kalau kabupaten lain, menggelar pelatihan, menggunakan dana dari Kementerian Kesehatan melalui Balai Besar Kesehatan di Makassar, termasuk kami di Provinsi Papua”tandasnya.

Disinggung soal cara mendapatkan kekebalan tubuh terhadap virus covid-19, dokter Rumainum menjelaskan ada dua cara agar seseorang kebal terhadap covid, yang pertama adalah seseorang terjangkit virus covid yang masih hidup dan tercipta kekebalan tubuh secara alami, namun resikonya sangat besar, bahkan bisa meninggal dunia jika penanganan tidak baik, sementara cara yang kedua, adalah divaksin yang dibuat dari virus covid yang sudah dibunuh, yang sementara sedang dilakukan di Kabupaten Puncak.

 “Untuk itu, saya lebih menganjurkan kepada warga Puncak, untuk divaksin, demi menjaga status kita yaitu zona hijau, pasti aman tidak ada resiko,”ujarnya.*